Upaya pembentukan karakter kepemimpinan lintas budaya dalam membangun kemampuan resolusi konflik generasi milennial

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang)

  • Aris Riswandi Sanusi Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Bunyamin Maftuh Universitas Pendidikan Indonesia
  • Elly Malihah Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Konflik merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan masyarakat sehingga menuntut mahasiswa untuk memiliki karakter kepemimpinan lintas budaya dan kemampuan resolusi konflik sebagai upaya mengelola konflik menjadi suatu kekuatan bangsa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara pada dosen dan mahasiswa, observasi, dan studi literatur. Hasil yang ditemukan yaitu upaya yang dilakukan Universitas Buana Perjuangakan Karawang dalam membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya dan kemampuan resolusi konflik mahasiswa dilakukan dengan cara pelembagaan melalui orientasi pegawai dan mahasiswa, pembentukan satuan pengawas internal dan lembaga penyelesaian konflik, serta upaya edukatif yang dilakukan melalui kolaborasi pelatihan kepemimpinan, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Jatidiri Bangsa.

References

Akiga, dan Kevin B. Lowe. (2004). Encyclopedia of Leadership: Cross-Cultural Leadership. SAGE Reference Online.

Banks, J. A. (2004). Introduction: Democratic citizenship education in multicultural societies. In J. A. Banks (Ed.), Diversity and citizenship education: Global perspectives (pp. 17–48). San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Barbules, N. C., & Torres, C. A. (2000). Globalization and education: An introduction. In N. C. Barbules & C. A. Torres (Eds.), Globalization and Education: Critical Perspectives (pp. 1–27). New York, NY: Routledge.

Barni, M. (2019). Tantangan Pendidikan di Era Milenial. Jurnal Transformatif, 3 (1). Hlm. 99 - 116

Budimansyah, D. & Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Prodi PKn SPs UPI.

Castle, S. (2004). Migration, citizenship, and education. In J. A. Banks (Ed.), Diversity and citizenship education: Global perspectives. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Elizabeth, M. (2012). Kompetensi komunikasi lintas budaya dalam aspek sensitivitas budaya tergambar dari keterbukaan dan relaksasi sosial, kesadaran tinggi pada budaya sendiri dan identitas budaya pihak lain. Universitas Indonesia. Tesis: Tidak diterbitkan.

Heater, D. (2000). Does cosmopolitan thinking have a future? Review of International Studies, 26(5), 79–197. https://doi.org/10.1017/S0260210500001790

Lan, T. J. dan Manan, M. A. (eds). (2011). Nasionalisme dan Ketahanan Budaya di Indonesia: Sebuah Tantangan. Jakarta: Obor Indonesia.

Lemhannas. (2012). Memperkokoh Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Kajian Lemhannas RI Edisi 14. Hlm. 97-121.

Lumbanraja, P. (2008). Tantangan Bagi Kepemimpinan Lintas Budaya. Jurnal Manajemen Bisnis. 1 (2). Hlm. 69 – 77

Malisi, A. S. (2014). Kepemimpinan Pendidikan Perspektif Lintas Budaya. Jurnal Kepemimpinan Pendidikan Islam Multikultural. 2 (2). Hlm.2014.

Mardiansyah, A. (2001). Negara Bangsa dan Konflik Etnis: Nasionalisme vs Etno-Nasionalisme. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4 (3). Hlm. 289-316).

Morais, D. B., & Ogden, A. C. (2011). Initial development and validation of the global citizenship scale. Journal of Studies in International Education, 15(5), 445–466. https://doi.org/10.1177/1028315310375308

Mulyana, D. & Rakhmat, J. (2010). Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Muspawi, M. (2014). Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik dalam Organisasi). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. 16 (2). Hlm. 41-46.

Oxfam. (2006). Education for global citizenship: A guide for schools. Oxfam GB.

Pangabean, R. (2018). Institusionalisasi Manajemen Konflik Berbasi sekolah. Sukma Jurnal Pendidik. 1 (1). Hlm. 197-218

Pasir, S. (2013). Pendidikan Resolusi Konflik Berbasis Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam. 7 (2). Hlm. 181-210

Puspitasari, I. Dkk. (2014). Analisis Gaya kepemimpinan lintas budaya ekspatriat (studi penelitian pada PT. Haier Sales Indonesia Jakarta Utara). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 8 (1). Hlm. 1 – 10.

Rapoport, A. (2010). We cannot teach what we don’t know: Indiana teachers talk about global citizenship education. Education, Citizenship and Social Justice, 5(3), 179–190. https://doi.org/10.1177/1746197910382256

Rivai, V. & Mulyana, D. (2013). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Samovar, L. dkk. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (Communication Between Culture). Jakarta: Salemba Humanika.

Siagian, S. (2010). Teori & Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Subroto, S. dan Mas’ud, F. (2016). Peran Cultural Intelligence (Cq) Dalam Kepemimpinan Lintas Budaya. Diponegoro Journal of Management. 5 (4). Hlm. 1-12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan

Wibowo. (2011). Budaya Organisasi Sebuah Kebutuhan untuk Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Wilodati. (2010). Unity and National Harmony dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jurnal Sekretariat Negara RI No. 16. Hlm. 150-173.

Windari, G.N. 2013. Organisasi pemuda sebagai wahana kaderisasi pemimpin bangsa yang berjiwa Pancasila. Jurnal Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. 1 (3). Hlm. 1 – 15.

Published
2020-10-19
How to Cite
Aris Riswandi Sanusi, Maftuh, B., & Malihah, E. (2020). Upaya pembentukan karakter kepemimpinan lintas budaya dalam membangun kemampuan resolusi konflik generasi milennial. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 20(1), 28-37. https://doi.org/10.21009/jimd.v20i1.15661