Pendidikan perdamaian: sebuah urgensi di tengah maraknya konflik sosial berdimensi suku, agama, ras, dan antar-golongan di indonesia
Peace Education: an urgency amid the rise of social conflicts with ethnic, religious, racial, and intergroup dimensions in indonesia.
DOI:
https://doi.org/10.21009/jimd.v21i2.26488Keywords:
Pendidikan Perdamaian, Konflik Sosial, SARA, Konflik SARA, Social Conflicts, Society, Peace EducationAbstract
Abstract: This article aims to outline the dynamics of social conflict in Indonesia and analyze the urgency of the implementation of peace education as one of the efforts to prevent conflict in the society. This article was compiled using library research methods, with a primary focus on ethnic, religious, racial, and interracial social conflicts (SARA). Researchers collect data from various sources, such as journal articles, books, and other related sources. The results of this study show that social conflicts in Indonesia are experiencing a high escalation, especially after the New Order government or during the transition period, which is characterized by many casualties and material losses. The escalation of the conflict decreased after 2003, after the agreement and resolution of conflicts in various regions. Social conflict has been a trend again since 2014-2019. This time, the main cause is the existence of political-religious issues that accelerated during political years. In addition, other results show that peace education has an important role in preventing potential social conflicts, which can be optimized on formal, nonformal, and informal pathways.
Abstrak: Artikel ini bertujuan menguraikan dinamika konflik sosial di Indonesia dan menganalisis urgensi pelaksanaan pendidikan perdamaian sebagai salah satu upaya pencegahan konflik di masyarakat. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka (library research), dengan fokus utama pada konflik sosial berdimensi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti artikel jurnal, buku, dan sumber lain yang terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konflik sosial di Indonesia mengalami eskalasi tinggi, terutama pasca pemerintahan Orde Baru atau pada masa transisi, yang ditandai dengan banyaknya korban jiwa dan kerugian materi. Eskalasi konflik menurun pasca tahun 2003, setelah adanya kesepakatan dan resolusi konflik di berbagai daerah. Konflik sosial kembali menjadi tren semenjak tahun 2014-2019. Kali ini penyebab utamanya adalah adanya isu politik-agama, kemudian terakselerasi pada tahun-tahun politik. Selain itu, hasil lain menunjukan bahwa pendidikan perdamaian memiliki peran penting dalam mencegah potensi konflik sosial, yang dapat dioptimalkan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
References
Burhani, H., Awaludin, A., Haryadi, D., & Sila, M. A. (2020). Potret Kerukunan Masyarakat Indonesia 2020: Tantangan dan Solusi.
Effendi, M. R., & Syafrudin, I. (2020). Pertalian Agama Pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 19(02), 12–27. https://doi.org/10.21009/jimd.v19i02.14528
Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means: Peace and Conflict, Development and Civilization (Vol. 14). Sage.
Hogg, M. A. (2016). Social Identity Theory. In S. McKeown, R. Haji, & N. Ferguson (Eds.), Understanding Peace and Conflict Through Social Identity Theory: Contemporary Global Perspectives (pp. 3–17). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-29869-6_1
Kartadinata, S., Affandi, I., Wahyudin, D., & Ruyadi, Y. (2015). Pendidikan Kedamaian. Rosda.
Laelasari, E., & Rahmawati, A. (2017). Pengenalan Pendidikan Formal dan Informal.
Lue, M. M., & Riyanto, K. B. (2020). Multicultural Social Peaceful Education through Social Guidance and Counseling Services in Development of Industrial Revolution 4.0. 2nd International Seminar on Guidance and Counseling 2019 (ISGC 2019), 241–245.
Mardhiah, A. (2016). Implementasi Pendidikan Damai di Madrasah Aliyah Negeri Rukoh. Cinta Buku Media.
Muliono, M. (2020). Pola Perubahan, Wacana, dan Tren Konflik Sosial di Indonesia. Al-Adyan, 1(2), 115–132. https://doi.org/https://doi.org/10.15548/al-adyan.v1i2.1949
Noorfitriyani, L., Gunawan, D., & Kertawidana, I. D. K. (2018). Pencegahan Perilaku Agresif: Pengaruh Pendidikan Perdamaian dan Literasi Media Terhadap Pemahaman Siswa Tentang Agresivitas. Damai Dan Resolusi Konflik, 4(1), 1–20.
Nurcholish, A. (2021, May 21). Urgensi Pendidikan Perdamaian dalam Konteks Keindonesiaan. Kabardamai.Id. https://kabardamai.id/urgensi-pendidikan-perdamaian-dalam-konteks-keindonesiaan-2/
Rahayu, R. T., Jayusman, J., & Sodiq, I. (2016). Konflik Cina-Jawa di Kota Pekalongan Tahun 1995. Journal of Indonesian History, 5(1).
Rosana, E. (2015). Konflik pada Kehidupan Masyarakat (Telaah Mengenai Teori dan Penyelesaian Konflik pada Masyarakat Modern). Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 10(2), 216–230. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajsla.v10i2.1430
Rosyid, M. (2020). Solusi Penuntasan Akar Konflik Sara: Belajar dari Kasus Konflik Muslim-Buddhis di Tanjungbalai Medan Tahun 2016. Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial Dan Sains, 9(2), 233–242. https://doi.org/https://doi.org/10.19109/intelektualita.v9i2.5308
Scheepers, D., & Ellemers, N. (2019). Social Identity Theory. In K. Sassenberg & M. L. W. Vliek (Eds.), Social Psychology in Action: Evidence-Based Interventions from Theory to Practice (pp. 129–143). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-13788-5_9
Siregar, L. P. (2017, December 27). Politik SARA “lebih buruk” dari politik uang karena berdampak perpecahan. Bbc.Com. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42484006
Soekanto, S. (1983). Pribadi dan Masyarakat: Suatu Tinjauan Sosiologis. Alumni.
Sukendar, S. (2011). Pendidikan damai (peace education) bagi anak-anak korban konflik. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2), 271–286.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun.
Wibowo, D. (2021, July 26). Anak Indonesia dan Urgensi Pendidikan Perdamaian. Mediaindonesia.Com. https://mediaindonesia.com/opini/420924/anak-indonesia-dan-urgensi-pendidikan-perdamaian
Woehrle, L. M. (2017). Realizing peace: a constructive conflict approach.
Zuldin, M. (2019). Ketimpangan Sebagai Penyebab Konflik: Kajian atas Teori Sosial Kontemporer. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 2(1), 157–183. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/jt.v2i1.4050