POTENSI PELABUHAN SORONG SEBAGAI SIMPUL TOL LAUT

  • Yusfita Chrisnawati Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ

Abstract

Berdasarkan Williamson Indeks, perbandingan ketimpangan antara wilayah barat dan timur Indonesia adalah 0,83: 0,4. Tingginya ransum ini disebabkan oleh pendapatan per kapita yang tidak merata antara pulau Jawa sebagai pulau utama dan pulau lainnya. Pemerintah Indonesia melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, memprioritaskan pembangunan di wilayah timur untuk mempercepat ekonomi dan menyeimbangkan distribusi logistik. Pelabuhan Sorong adalah salah satu pintu gerbang transportasi laut di Provinsi Papua yang diprediksi perkembangannya akan memberikan dampak positif pada pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan sumber daya alam lokal.
Studi ini didasarkan pada kondisi Pelabuhan Sorong yang ada dan rencana pembangunan lokal-nasional Sorong, yang kemudian diolah dengan metode peramalan permintaan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan Pelabuhan Sorong sebagai salah satu simpul Tol Laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan berbagai rekomendasi untuk memperkuat konektivitas Pelabuhan Sorong, memberikan alternatif jalur Tol Laut dan juga memberikan beberapa saran kepada pemerintah daerah sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelabuhan Sorong memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai simpul di Tol Laut dengan beberapa notasi pengembangan seperti aksesibilitas; transportasi multimodal; sumber daya manusia dan teknologi dan juga konflik kepentingan lokal. Penerapan Tol Laut memungkinkan distribusi barang untuk meningkatkan dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Papua.

Published
2016-01-07