Education of the Character of the Main Characters in the Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya by Rusdi Mathari (Analysis of Literature Psychology)
DOI:
https://doi.org/10.21009/060101Keywords:
ideology of character education, novel, main character, literary psychologyAbstract
This research aims to describe how the character in the main character and also the structure of his personality, especially about character education in the novel by Rusdi Mathari entitled "Feeling Smart, Stupid Only Tak Have" which was analyzed using the literary psychology approach of Sigmund Freud (Id, Ego, Superego), character education itself is the basis for starting a stage of individual learning. The method used in this study is a qualitative descriptive method using a critical discourse analysis approach, which is an approach that leads that knowledge is obtained from social interaction. The data source used is one of the novels by Rusdi Mathari, the data used are the words and sentences used by the author to describe the main character taken in terms of character education. The main character in this novel is an old village resident who is considered by the residents as an insane parent, namely Cak Dlahom, but the assessment of the surrounding residents is different from what the author describes in his writing.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan karakter tokoh utama dan struktur kepribadiannya, khususnya dalam hubungan dengan pendidikan karakter dalam novel karya Rusdi Mathari yang berjudul “Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya” yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra Sigmund Freud (Id, Ego, Superego), pendidikan karakter merupakan landasan untuk memulai suatu tahap belajar individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu merupakan pendekatan yang mengarah bahwa pengetahuan didapatkan dari interaksi sosial. Sumber data yang digunakan adalah salah satu novel karya Rusdi Mathari, data yang digunakan merupakan kata-kata dan kalimat yang digunakan penulis untuk mendeskripsikan tokoh utama yang diambil dari segi pendidikan karakternya. Tokoh utama dalam novel ini merupakan seorang penduduk kampung tua yang dianggap warga sebagai orangtua kurang waras yaitu Cak Dlahom, akan tetapi penilaian warga sekitarnya berbeda dengan apa yang penulis gambarkan dalam tulisannya.
References
Astuti, W., & Asikin, S. B. (2019). Strategi Pembelajaran dalam Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri.
Husin, H. (2018). Id, Ego Dan Superego Dalam Pendidikan Islam. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 11(23), 47. https://doi.org/10.35931/aq.v0i0.3
Lizawati. (2016). Pendidikan Karakter dalam Sastra Lisan Sebagai Upaya Implementasi Pendidikan yang Berbasis Multikultural. Journal of Chemical Information and Modeling, 1(9), 1689–1699.
Marthunis Nawawi, & Chairunnisa Ahsana AS. (2021). STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM CERPEN “ASH-SHABIYUL A’RAJ” KARYA TAUFIQ YUSUF AWWAD (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud). An-Nahdah Al-’Arabiyah, 1(1), 130–147. https://doi.org/10.22373/nahdah.v1i1.726
Nasution, S. (n.d.). Tugas Cendikiawan Muslim. 276.
Nur Halisa, N. I. M. (n.d.). Analisis Id, Ego, dan Superego Novel Pasung Jiwa Karya Oki Mandasari Menggunakan Pendekatan Psikologi Sastra.
Oktasya Sihombing, I. (n.d.). PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS BLENDED LEARNING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.
Oktaviani, R., & Marliana, N. L. (2021). Pengembangan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Kuliah Penyuntingan Bahasa Indonesia Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin. 17(33), 81–95.
Susetyo. (2019). PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, Universitas PGRI Yogyakarta INOVASI PEMBELAJARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.
Syahrul, S. (2018). Kritik Ideologi Pendidikan Karakter Dalam Masyarakat Demokrasi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dan Kewarganegaraan IV, 58–66. http://seminar.umpo.ac.id
Syanurdin. (2019). Tantangan dan Peluang Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0. Lateralisasi, 7(2), 69–75. http://jurnal.umb.ac.id/index.php/lateralisasi
Syawal, S., & Helaluddin. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan. Academia.Edu, March, 1–16.
Yuliani, wiwin. (2018). METODE PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN DAN KONSELING. Quanta, 2(1), 44–51. https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497