Politeness Strategy in Students Lingua to Their Lecturers Via WhatsApp at Information Technology Department of Technical Faculty Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
DOI:
https://doi.org/10.21009/AKSIS.030218Kata Kunci:
politeness strategies, students and lecturers, WhatsAppAbstrak
The purpose of this research is to know politeness strategy used by students to communicate with lecturers through short messages WA (WhatsApp). The data source in this research is the speech from students to lecturers. The research method used is a qualitative descriptive method through three stages, namely data collection, data analysis, and presentation of the results of the analysis. The results showed that students used the politeness strategies of Brown and Levinson when communicating with their lecturers via text messages WA (WhatsApp). The words "please" and "ask for help" are used when speaking frankly, the use of the word "sorry" ethics is speaking with positive politeness, using direct names for speech with negative politeness, and using ambiguous words in communicating vaguely. From the research results, it can be seen that students have a politeness strategy that is used when communicating with lecturers.
Keywords: politeness politeness strategies, students and lecturers, WhatsApp
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk strategi kesantuan berbahasa yang mahasiswa gunakan dalam berkomunikasi dengan dosen melalui pesan singkat WA (WhatsApp). Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan dari mahasiswa kepada dosen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan strategi kesantunan berbahasa Brown dan Levinson ketika berkomunikai dengan dosen mereka melalui pesan singkat WA (WhatsApp).
Kata “silakan” dan “minta tolong” digunakan ketika bertutur dengan terus terang, penggunaan kata “maaf” Ketika bertutur dengan kesantunan positif, penggunaan nama langsung untuk tuturan dengan kesantunan negatif, dan menggunakan kata-kata yang ambigu dalam berkomunikasi dengan samar-samar. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mahasiswa mempunyai strategi kesantunan berbahasa yang digunakan ketika berkomunikasi dengan dosen.
Kata Kunci: strategi kesantunan berbahasa, mahasiswa dan dosen, WhatsApp
Referensi
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Mardiyah putri, Widodo H.S., Sunoto. (2017). Kesantunan Tuturan Direktif dalam interaksi Pembelajaran di SMA. Jurnal pendidikan, Teori, Penelitian dan Pengembangan, 2(3). 434-439. doi:doi.org/10.17977/jptpp.v2i3.8718.
Badudu, J.S. (1989). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT. Gramedia.
Brown, Penelope dan Stephen C. Levinson. (1987). Universal in Language Use: Politeness Phenomena. Dalam Esther N. Goody (penyunting) Question and Politeness. Cambridge: Cambridge University Press.
Gunarwan, A. (1994). Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta: Kajian Sosiopragmatik. PELLBA 7 (Penyunting Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
---------. (2007). Implikatur dan Kesantunan Berbahasa: Beberapa Tilikan dari Sandiwara Ludruk. PELLBA 18 (Penyunting Yassir Nasanius). Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya.
Gunawan, Fahmi. (2013). Wujud Kesantunan Berbahasa Mahasiswa terhadap Dosen di STAIN Kendari, Kajian Sosiopragmatik. Jurnal Arbitrer 1(1). 8-18. http://arbitrer.fib.unand.ac.id/index.php/arbitrer/article/view/2
Kuntarto, Eko. (2016). Kesantunan Berbahasa Ditinjau Dari Prespektif Kecerdasan Majemuk. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 16(2). 58-73. doi: doi.org/10.33087/jiubj.v16j2.10.
Kuniawan, Deni. (2011). Pembelajaran Terpadu. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.
Kusumaswarih, Kartika Ken (2018). Strategi Kesantunan Berbahasa. Jurnal Belajar Bahasa 3(2). 141-149. doi: doi.org/10.32528/bb.v3i2.1583.
Lestari, Puji dan Harun Joko Prayitno. (2016). Strategi Dan Skala Kesantunan Tindak Direktif Mahasiswa Riau Di Lingkungan Masyarakat Berlatar Belakang Budaya Jawa. Jurnal Penelitian Humaniora. 17(2). 135-148. doi: doi.org/10.23917/humaniora.v17i2.2533.
Moleong, Lexy J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prayitno, Joko Harun. (2011). Kesantunan Sosiopragmatik. Surakarta: Muhammadiyah University Press Nasional.
Rahardi, R. K. (2008). Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Raharjo, W. (2013). Politeness Strategy Used by Major Characters in The High School Musical Trilogy. Jambi: Universitas Jambi.
Sari, Ratih Indah. (2017). Bentuk Tuturan Direktif pada Guru dalam Situasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X MAN Malang 1. Jurnal Kembara 3(1). 79-97. https://doi.org/10.22219/KEMBARA.Vol3.No1.79-97.
Silalahi, Puspa Rinda. (2012). Analisis Kesantunan Berbahasa Siswa di Lingkungan Sekolah SMP Negeri 5 Binjai. Jurnal Sasindo, 1(2). https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/sasindo/article/view/421/228.
Wijanarko, J. (2014). Strategi Kesantunan Tuturan Guru dalam Interaksi Pembelajaran di SMA Negeri 4 Kota Malang: dengan Sudut Pandang Teori Brown dan Levinson. Tesis. Malang: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah.
Zamzani, dkk. (2012). Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia Dalam Interaksi Sosial Formal Bersemuka. Jurnal Humaniora 17(2). 117-133. https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/article/view/3102/2615.