ANALISIS PELAFALAN BUNYI SEGMENTAL PADA SISWA TUNARUNGU SMPLB B SLBN 7 JAKARTA

Penulis

  • Riski Mareta SMPLB B SLBN 7 Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/AKSIS.020205

Kata Kunci:

pronunciation, segmental sound, deaf students

Abstrak

The study aims to obtain information about segmental sounds in the form of vocal sounds, consonant sounds, diphthong sounds, and clusters. This study was conducted on three deaf students SMPLB B SLBN 7 Jakarta. The method used in this study is descriptive qualitative with data analysis techniques. Data is obtained by direct observation and interviews to retrieve oral speech data which are then transcribed into phonetic symbols. Based on the results of analysis on the verbal speech data of a student, it was found 178 vowel sounds, and 143 consonant sounds, 2 cluster sounds produced and 149 syllable patterns found, and based on the results of this analysis students did not produce diphthong sounds. So, it can be concluded that there were 464 data in total in this study out of three deaf students tunarungu SMPLB B SLBN 7 Jakarta. Implications for Indonesian language learning, namely improving speaking skills in deaf students. Thus, students can practice their speaking skills through teaching Indonesian and produce oral speech that is included in segmental sounds.

Keywords: pronunciation, segmental sound, deaf students

 

 

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bunyi segmental yang berupa bunyi vokal, bunyi konsonan, bunyi diftong, dan kluster. Penelitian ini dilakukan pada tiga orang siswa tunarungu Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa B (Tunarungu) SLBN B 7 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data. Data diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung untuk mengambil data ujaran lisan yang kemudian  ditranskripsi ke dalam lambang fonetik. Berdasarkan hasil analisis pada data ujaran lisan seorang siswa, ditemukan data sebanyak 178 bunyi vokal, serta sebanyak 143 bunyi konsonan, 2 bunyi kluster yang dihasilkan dan 149 pola silabel yang ditemukan, dan  berdasarkan hasil analisis ini siswa tidak menghasilkan bunyi diftong.Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat 464 data secara keseluruhan pada penelitian ini dari tiga orang siswa tunarungu SMPLB B SLBN 7 Jakarta. Implikasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa tunarungu. Dengan demikian, siswa dapat melatih keterampilan berbicaranya melalui pengajaran bahasa Indonesia dan menghasilkan bunyi ujaran lisan yang termasuk ke dalam bunyi segmental.

 

Kata kunci: pelafalan, bunyi segmental, siswa tunarungu

 

Diterbitkan

2018-12-31