MANAJEMEN IMPRESI LESBIAN
(Studi Pada Empat Lesbian di Pamulang Tangerang Selatan)
Keywords:
lesbian, manajemen impresi, insiden dramaturgiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktorpenyebab empat individu menjadi lesbian dan faktorpenyebab empat lesbian melakukan manajemen impresi, serta mendeskripsikan bagaimana manajemen impresi yang dilakukan oleh empat lesbian di Pamulang Tangerang Selatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan empat individu menjadi lesbian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mengarah pada faktor psikologis, sedangkan faktor eksternal mengarah pada faktor pertemanan dan faktor pola asuh orangtua. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat dua faktor penyebab empat individu melakukan manajemen impresi yaitu kontrol sosial dari masyarakat dan perasaan takut akan relasi sosial yang sempit. Tindakan perlindungan yang dilakukan lesbian di dalam keluarga yaitu dengan memberikan narasi palsu, mengubah penampilan menjadi feminim, dan melakukan dramaturgi dengan teman laki-laki. Tindakan bertahan yang dilakukan lesbian dalam penggunaan media sosial yaitu dengan melakukan pemblokiran akun, duplikat akun, dan melakukan pengaturan pada fitur status. Sedangkan tindakan kebijaksanaan dalam kebijaksanaan yang dilakukan lesbian yaitu dengan menciptakan adegan ketika terjadi insiden dramaturgi berupa kecerobohan (faux pas)
References
Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Goffman, E. (1959). Presentation of Self in Everyday Life. New York: University of Edinburgh.
Goffman, E. (1963). , Stigma: Notes the Management of Spoiled Identity. New York: Prentice Hall.
Goffman, E. (1969). Strategic Interaction. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.
Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Plumer, K, ed. (1992). Modern Homosexualities Fragments of Lesbian and Gay Experience. New York: Routledge.
Ritzer, G. (2016). Teori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Kencana.
Arif, F. M. (2014). Dramaturgi Pemilihan Presiden Indonesia 2014. Jurnal Interaksi, Vol. 3, No. 2. 181-188.
Arsita, D. (2014). Potret Kehidupan Lesbian Kota Pekanbaru Vol. 1, No. 2, 2014, hlm. Jom Fisip, Vol.1, No. 2. 1-15.
Bambang Sugiarto, “Komunitas Gay di Medsos Resahkan Warga Jember, Anggotanya Ribuan
Orang”, diakses dari https://www.inews.id/daerah/jatim/komunitasgay-di-medsos-resahkan-warga-jember-anggotanya-ribuan-orang/285457, Pada Tanggal 1
November 2018, Pukul 19:26.
Caturinata, V. (2008). Gambaran Keterkaitan antara Dukungan Sosial dengan Coming Out pada Lesbian Dewasa Muda (Tesis). Depok: Universitas Indonesia.
Fatmawati. (2015). Fatmawati, “Stigmatisasi dan Perilaku Diskriminatif pada Perempuan Bertato”, dalam Jurnal Equilibrium, Vol. 3, No.1, 2015. Jurnal Equilibrium. 1-9.
Hamida, N. (2017). Drama Turgi dalam Mempertahankan Identitas Seksual di Kota Surabaya. Vol. 5, No. 1. 1-10.
Harmaini, & Juita, R. (2017). Perilaku Lesbian Santri Pondok Pesantren. Jurnal Psikologi Islami, Vol. 3, No. 1. 11-20.
Heath, M., & Mulligan, E. (2008). „Shiny Happy Same-Sex Attracted Woman Seeking Same‟: How Communities Contribute to Bisexual and Lesbian Women‟s WellBeing. Health Sociology, Vol. 17, Issue 3, 290-302.
Indrananto, C. (2012). Pemimpin Daerah sebagai Agen (Dramaturgi dalam Komunikasi Politik Walikota Solo Joko Widodo) (Tesis). Depok: Universitas Indonesia.
M, Z. S., Hasim, H. M. (2014). Malaysian Lesbian's Stress Level. Humanitas, Vol. 11, No. 1. 1-8.
Miyati, I. (2017). Pengalaman Psikologi Coming Out Lesbian pada Masa Sekolah: Sebuah Studi Fenomenologi (Tesis). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Nurmala, D., Anam, C., & Suyono, H. (2006). Studi Kasus Perempuan Lesbian (Butchy) di Yogyakarta. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, Vol. 3, No.1, 28-37.
Priyanto, M. D., Husodo, B. T., & Cahyo, K. (2016). Fenomena Seks Berisko Pemandu Karaoke Freelance di Kota Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1043-1050
Rakhmahappin, Y., & Prabowo, A. (2014). Kecemasan Sosial Kaum Homoseksual Gay dan Lesbian . Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol. 2, No.2 . 199-213.
Sa‟dan, M. (2016). LGBT dalam Perspektif Agama dan HAM. NIZHAM, Vol. 5, No. 1. 16-25.
Yansyah, R., & Rahayu. (2018). Globalisasi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT): Perspektif HAM dan Agama dalam Lingkup Hukum di Indonesia. Jurnal Law Reform, Vol. 14, No. 1, 132-146.
Yanti, D. C. (2016). Identitas Diri dan Orientasi Masa Depan Kaum Lesbian di Samarinda. Psikoborneo, Vol. 4, No. 4. 784-792
Argo Demartoto, “Seks, Gender, dan Seksualitas”, diakses dari http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/seksgender-dan-seksualitas.pdf, Pada Tanggal 28 Desember 2018, Pukul 15:00.
Hambali, “Penularan AIDS di Tangsel Memprihatinkan, LGBT paling Banyak Terjangkit”, diakses dari https://metro.sindonews.com/read/1275518/170/
penularan-aids-di-tangsel-memprihatinkan-lgbtpaling-banyak-terjangkit-1516541386, pada tanggal 21 Maret 2018.
Hendri Yulius, “Sejarah Gerakan Gay di Indonesia: Perdebatan tentang Homoseksual pada 1980-an”, diakses dari https://www.rappler.com/indonesia/125064-
sejarah-gerakan-gay-indonesia-homoseksualitas, pada tanggal 9 Juli 2019
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.