KESESUAIAN TINGKAT PENCAHAYAAN GEDUNG SEKOLAH DASAR DAN PEMAHAMAN GURU TENTANG SISTEM PENCAHAYAAN SEKOLAH

Authors

  • Erni Kurniati Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Soeprijanto Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Irzan Zakir Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/JEVET.0012.01

Keywords:

Pencahayaan, Pemahaman Guru, Sekolah Dasar, Rawamangun, Lighting, Teacher’s Understanding, Primary School

Abstract

Abstract

This research has the purpose to knowing the value of the lighting level in the room at primary school, is in conformity with applicable regulations or not and to knowing teacher’s knowledge and understanding level about the school lighting system. This research conducted in May until July 2016 at primary school in Kelurahan Rawamangun, East Jakarta.

This research is quantitative descriptive with survey method. The sampling technique used in this research is random purposive sampling, where purposive that schools are not taken in a period of improvement and the respondent teachers are permanent teachers. Samples taken random with a degree of error of ± 10 %, so sample taken is 10 schools and 80 teachers.

The results of this research is a translation percentage descriptive of the data suitability lighting levels at one to six classrooms, a teachers' room, library and science laboratories when sunny weather use the lights and do not use lights. And data of teacher’s understanding of school lighting system, which divided into five dimensions is healthy condition in classrooms, the lighting in the classrooms, electrical energy-saving concept of the school, the impact of lighting on health and health dan safety in the classroom as stated in 15 item multiple-choice questions. The results of this research stated that 10 schools have measured lighting levels can be concluded that the 0 % suitability rate of illumination for the one classroom, second classroom, third classroom, fourth classroom and science laboratories, 10 % suitability for the five classroom, six classroom dan teacher’s room when using the lights and do not use the lights. And suitability for the library is 11.1 % when not using lights and 12.5 % when using light.

And from the research data of objective tests 15 item multiple-choice question for teacher's understanding can be concluded that the percentage of comprehension for the dimensions of healthy condition in classroom is 83.33 %, the dimensions of the lighting in the classroom is 40.416 % , the dimensions of the electrical energy-saving concept of the school is 92.5 % , dimensions of the impact of lighting on health is 68.75 % , and the dimensions of health and safety in the classroom is 49.58 % . There are several dimensions that are not understood by the teacher’s, because it need an advanced program for theacher’s follow-up to can better understand the kind of school lighting system.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tingkat pencahayaan pada ruang-ruang sekolah dasar apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru mengenai sistem pencahayaan sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2016 di sekolah dasar di lingkungan kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur.

Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik acak dengan pertimbangan tertentu (random purposive sampling), dimana pertimbangannya yaitu sekolah yang diambil tidak dalam masa perbaikan dan responden guru-guru merupakan guru tetap. Sampel pada penelitian ini diambil secara acak (random) dengan taraf kesalahan penelitian ±10 %, sehingga jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 10 sekolah dan 80 orang guru-guru

Hasil penelitian ini berupa penjabaran secara persentase deskriptif mengenai data kesesuaian tingkat pencahayaan pada ruang kelas satu sampai enam, ruang guru, perpustakaan dan laboratorium IPA saat cuaca cerah menggunakan lampu dan tidak menggunakan lampu. Serta data pemahaman responden guru-guru tentang sistem pencahayaan sekolah yang terjabarkan dalam lima dimensi yaitu kondisi ruang belajar yang sehat, pencahayaan pada ruang belajar, konsep hemat energi listrik sekolah, dampak pencahayaan terhadap kesehatan dan kesehatan dan keselamatan kerja pada ruang belajar yang tertuang dalam 15 item pertanyaan pilihan ganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari 10 sekolah yang diukur tingkat pencahayaan didapatkan kesimpulan bahwa 0% kesesuaian tingkat pencahayaan untuk ruang kelas satu, kelas dua, kelas tiga, kelas empat dan ruang laboratorium IPA, 10 % kesesuaian untuk ruang kelas lima, ruang kelas enam dan ruang guru baik saat menggunakan lampu dan tidak menggunakan lampu. Untuk ruang perpustakaan yaitu 11.1 % kesesuaiannya saat tidak menggunakan lampu dan 12.5 % kesesuaiannya saat menggunakan lampu.

Dari data hasil penelitian tes objektif berbentuk pilihan ganda 15 item pertanyaan untuk pemahaman guru dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase pemahaman untuk dimensi kondisi ruang belajar yang sehat yaitu 83.33%, dimensi pencahayaan pada ruang belajar yaitu 40.416%, dimensi konsep hemat energi listrik sekolah yaitu 92.5%, dimensi dampak pencahayaan terhadap kesehatan yaitu 68.75%, dan dimensi kesehatan dan keselamatan kerja pada ruang belajar yaitu 49.58%. Masih terdapat beberapa dimensi yang tidak dipahami oleh guru dengan baik oleh karena itu perlu diadakan sebuah program lanjutan agar guru-guru dapat lebih memahami sistem pencahayaan yang baik pada sekolah.

Published

2020-03-20