ANALISIS SISTEM SUPLAI LISTRK DARI PLN DAN PLTS PADA GEDUNG WISMA (SUATU STUDI PENELITIAN DI GEDUNG UTAMA PUSDIKLAT CIRACAS)
DOI:
https://doi.org/10.21009/JEVET.0011.08Keywords:
sistem suplai listrik, plts on-grid, sinkronisasi, electric supply system, synchronizationAbstract
Abstract
To solved Indonesian electricity problems have to do attempts to locate and exploit new sources of renewable electricity and the alternatively one of these is combines the power source of the PLN and also alternative power source with PLTS, where both the source of electrical energy will work simultaneously and synchronized. This research aims to know the electric supply system of the PLN and PLTS in homestead building in terms of synchronizing two source.
Research conducted at the Pusdiklat KEBTKE Ciracas, East Jakarta on 3 June to 4 June 2016. The method used in this research is quantitative descriptive method. Stages of the process of research done by doing a field observation and data collection techniques. Research instrument in the form of a measuring tool, graphs and tables of measurements data.
From the measurement data, the average voltage difference on phase R is 0,396 Volts or 0,18% of main voltage PLN, the average voltage difference on phase S is 0,22 Volt or 0,1% of main voltage PLN, the average voltage difference on phase T is 0,244 Volts or 0,11% of main voltage PLN. While the average difference in the frequency of PLN and PLTS is 0,036 Hz. Phase sequence in PLTS on-grid system in homestead building is accordance with the main system PLN, i.e. R-R, S-S, and T-T. Then, the average difference in phase angle on the phase R is 9,76° with the maximum phase angle value is 26,4°, the average difference in phase angle on the phase S is 4,65°, with the maximum phase angle values is 10,1°, the average difference in the phase angle on the phase T is 7,73 ° with the maximum phase angle value is 13,8°. When seeing the four sync indicators on the data, then the system of PLTS on-grid is already synchronized with system of PLN.
Abstrak
Untuk mengatasi permasalahan kelistrikan di Indonesia perlu dilakukan upaya untuk mencari dan memanfaatkan sumber listrik altenatif baru dan terbarukan yang salahsatunya adalah memadukan sumber listrik dari PLN dan juga sumber listrik alternatif dengan PLTS, dimana kedua sumber energi listrik ini akan bekerja secara bersamaan dan tersinkronisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem suplai listrik dari PLN dan PLTS pada gedung wisma dari segi sinkronisasi dua pembangkit.
Penelitian dilaksanakan di Pusdiklat KEBTKE Ciracas, Jakarta Timur pada tanggal 3 Juni hingga 4 Juni 2016. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Tahapan proses penelitian yang dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dan teknik pengumpulan data. Instumen penelitian berupa alat ukur, grafik dan tabel data pengukuran.
Dari data pengukuran, rata-rata selisih tegangan pada fasa R adalah 0,396 Volt atau 0,18% dari tegangan utama PLN, rata-rata selisih tegangan pada fasa S adalah 0,22 Volt atau 0,1% dari tegangan utama PLN, rata-rata selisih tegangan pada fasa T adalah 0,244 Volt atau 0,11% dari tegangan utama PLN. Sedangkan rata-rata selisih frekuensi PLN dan PLTS adalah 0,036 Hz. Urutan fasa pada sistem PLTS on-grid di gedung wisma sesuai dengan sistem utama PLN, yaitu R-R, S-S, dan T-T. Kemudian, rata-rata selisih sudut fasa pada fasa R adalah 9,76° dengan nilai sudut fasa maksimum 19,7°, rata-rata selisih sudut fasa pada fasa S adalah 4,65° dengan nilai sudut fasa maksimum 10,1°, rata-rata selisih sudut fasa pada fasa T adalah 7,73° dengan nilai sudut fasa maksimum 13,8°. Bila melihat keempat indikator sinkron pada data, maka sistem PLTS on-grid sudah tersinkronisasi dengan sistem PLN.