Pengaruh Curah Hujan dan Debit Air Terhadap Produktivitas Energi Listrik yang Dihasilkan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (Studi Kasus: Sub Unit PLTA Kracak, Kabupaten Bogor Jawa Barat)

Authors

  • Wildan Gunawan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Suyitno Muslim Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • Imam Arif Rahardjo Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/JEVET.0051.09

Keywords:

Curah Hujan, Debit Air, PLTA, Rain fall, Discharge Rate

Abstract

This research is aimed to understand the effects of  rain fall and discharge rate towards hydro electric power plant productivity (case study at Kracak Sub Unit HPP, Bogor Regency Jawa Barat). Multiple regression tecnique analysis is used as research method with quantitative approach for describing the effects of rain fall and discharge rate towards hydro electric energy productivity. Based on Sub Unit PLTA Kracak during a highest down pour in June 2018 has gained electrical power about 173,583 kWh for 15,84 mm rain fall and the lowest rain fall in July 2018 is 0,86 mm only obtain 49,772 kWh electrical power with the average rain fall record in three stations is 8,9592 mm. Mean while, for the highest river discharge rate happened in February is 10,08 m3/detik which produce 198,296 kWh electrical power and the lowest in June that only gained 3,53 m3/detik which produce 49,772 kWh electrical power with the average of river discharge rate in 2018 is only 7,9858 m3/detik. The average of electrical power it self is only 156,0105 kWh for 8,9592 mm of rainfall and 7,9858 m3/detik river discharge rate record in 2018. The conclusion oh this research is the discharge rate in headwaters area is affected by rainfall intensity, but not necessarily affected to hydro electric energy productivity.

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan debit air terhadap produktivitas energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit listrik tenaga air (Studi Kasus: Sub Unit PLTA Kracak, Kabupaten Bogor Jawa Barat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif teknik analisis data regresi berganda untuk mendiskripsikan data penelitian curah hujan dan debit air terhadap produktivitas energi listrik yang dihasilkan. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh di Sub Unit PLTA Kracak data curah hujan tertinggi pada tahun 2018 di Bulan Juni sebesar 15,84 mm dapat menghasilkan energi listrik sebesar 173,593 kWh dan terendah di Bulan Juli sebesar 0,86 mm dapat menghasilkan energi listrik sebesar  49,772 kWh dengan rata-rata pertahun 2018 yaitu sebesar 8,9592 mm di tiga stasiun. Sedangkan data debit air pada tahun 2018 tertinggi di Bulan Februari sebesar 10,08 m3/detik dapat menghasilkan energi listrik sebesar 198,296 kWh dan terendah di Bulan Juli sebesar 3,53 m3/detik dapat menghasilkan energi listrik sebesar 49,772 dengan rata-rata pertahun 2018 debit air sebesar 7,9858 m3/detik. Dengan rata-rata curah hujan 8,9592 mm dan debit air 7,9858 m3/detik dapat menghasilkan energi listrik rata-rata pertahun 2018 sebesar 156,0105 kWh selama tahun 2018. Dapat disimpulkan curah hujan tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas energi listrik yang dihasilkan sedangkan debit air berpengaruh terhadap produktivitas energi listrik.

Published

2020-04-20