Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mencegah Paham Radikal
DOI:
https://doi.org/10.21009/jimd.v19i02.14788Keywords:
Internalisation;, Pancasila Values, Radical Understanding, Internalisasi, Nilai-nilai Pancasila, Paham RadikalAbstract
This descriptive research aims to contribute thoughts, ideas and strategies and efforts to internalize the values of Pancasila to prevent the development of radical understanding. This writing uses a descriptive method that is seen as a comprehensive integral. The results showed that the current conditions of internalizing Pancasila values were; weak education system, resistance to the ideology of Pancasila, lack of exemplary leaders, and the increasing negative influence of external values that are not in accordance with Pancasila. The internalization of Pancasila values is done by; strengthening the education system, enhancing national identity and character, increasing the commitment of national leaders, increasing understanding of Pancasila values in daily life to increase the deterrence of negative influences through education, outreach and cooperation. This study concludes that the internalization of the values of Pancasila can increase community awareness in counteracting the spread of radical ideas.
References
Ancok, D (2015). Ketidakadilan sebagai sumber radikalisme dalam agama: Suatu Analisis berbasis teori keadilan dalam pendekatan psikologi. Jurnal Psikologi Indonesia.
BBC.com. (2017, 7 April). Bagaimana meredam paham radikal di Indonesia?. BBC.com News Indonesiahttp://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39494134 diakses pada 18 September 2017 pukul 17.00 WIB
Detik. (2015, 23 Februari). Mendagri: Tak Sesuai Pancasila, 100 Perda Bermasalah Dikembalikan. Detik.com http://news.detik.com/berita/2840131/mendagri-tak-sesuai-pancasila-100-perda-bermasalah-dikembalikan diakses 17 Juni 2017 pukul 18.20 WIB
Fajar, Danang. (2011, 25 Oktober). Survey BPS menyatakan 27 persen Rakyat Indonesia merasa tidak memerlukan Pancasila. 50 Juta Rakyat Indonesia Anti-Pancasila. Skala. https://skalanews.com/berita/nasional/umum/99246-50-juta-rakyat-indonesia-antipancasila diakses pada tanggal 10 Agustus 2017
Giddens, A. (1989). Social theory of modern societies: Anthony Giddens and his critics. Cambridge University Press.
Hall, Edward T. & Hall, Mildred R. (1990). Understanding Cultural Differences. Garden City, NY: Intercultural Press.Inc.
Hall, S. (1990). Globalization and ethnicity. In Anne McClintock, Aamir Mufti, & Ella Shohat. (Eds), Dangerous Liaisons: Gender, Nation, and Postcolonial Perspectives. University of Minnesota Press.
Hamid, S. I., Abdillah, F., & Istianti, T. (2018). Mengurai Konstelasi Filosofis Pancasila Melalui Literasi Budaya Kewarganegaraan Dan Literasi Digital Kewarganegaraan. Prosiding Seminar Pendidikan Nasional. Bandung: UPI.
Humannira, Raden Regia. (2016) Proses Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Banten Pada Mahasiswa Yang Tergabung Dalam Organisasi Kedaerahan (studi deskriptif di organisasi kedaerahan Perhimpunan Mahasiswa Banten Bandung). Skripsi(S1), FKIP UNPAS.http://repository.unpas.ac.id/13175/BAB%202.pdf diunduh pada 18 September 2017
Kalidjernih, F. K. (2010). Kamus studi kewarganegaraan: perspektif sosiologikal dan politikal. Widya Aksara Press.
Lemhanas, Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Pancasila, Jakarta; 2015.
Maftuh, Bunyamin. (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal UPI.Kajian Filosofi,teori, kualitas dan manajemen pendidikan. Vil.II No.2 Juli 2008.
Muhammad, W. A., & Pribadi, K. K. (2013). Anak muda, radikalisme, dan budaya populer. Jurnal Maarif, 8(1), 132-53.
Napitupulu, Ester Lince. (2012, 31 Mei). Pengabaian Pendidikan Pancasila Berdampak Buruk.Kompas.com. http://nasional.kompas.com/read/2-12/05/31/1916552/Pengabaian.Pendidikan.Pancasila.Berdampak.Buruk diakses pada 18 September 2017 pukul 18.00 WIB
Ōmae, K. I., & Ohmae, K. (1995). The end of the nation state: The rise of regional economies. Simon and Schuster.
Pudjiastuti, Sri Rahayu,. (2019). Penelitian Pendidikan.Media Akademi.
Rosenau, J. N. (1990). Turbulence in world politics.
Rosenau, J. N. (1995). Governance in the twenty-first century. Global governance: A review of multilateralism and international organizations, 1(1), 13-43.
Satriawan, Yudha. (2011, 9 Juni). Anak Sekolah dan PNS di Karanganyar Tolak Hormat Bendera. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/pns-dan-anak-sekolah-tolak-hormat-bendera-123578729/94215.html diakses pada tanggal 2 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB
Scott, J. F. (1971). Internalization of norms. Englewood Cliffs, NJ, Prentice-Hall
Setara Institut. Berpihak dan Bertindak Intoleran (Laporan Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan di Indonesia 2008), Jakarta; 2008.
Sindonews. (2016, 12 Mei). Sejarah Munculnya Radikalisme. Sindo.new. https://nasional.sindonews.com/read/1107997/14/sejarah-munculnya-radikalisme-1463048982 diaksespada tanggal 4 Oktober 2017 pukul 17.00 WIB
Sumardjoko, Bambang. (2017, 4 Desember). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kini. Sindonews.com. https://nasional.sindonews.com/read/1210372/18/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-pada-masa-kini-1496431646 diakses pada 17 Juni 2017 pukul 18.05 WIB
Suparman, Mana. (2017, 11 Maret). Radikalisme Mengancam, Umur NKRI Diprediksi Tinggal 25 Tahun. Berita Satu. http://www.beritasatu.cpm/nasional/418762-radikalisme-mengancam-umur-nkri-diprediksi-tinggal-25-tahun.html diakses pada 17 Juni 2017 pukul 17.30 WIB
Wijayaka, Bernadus. (2017, 7 Mei). Kepala BNPT: Penyebaran Paham Radikal di Kampus Sudah Mengkhawatirkan. Berita Satu. http://.beritasatu.com/hukum-kepala-bnpt-penyebaran-paham-radikal-di-kampus-sudah-mengkhawatirkan.html diakses pada 17 Juni 2017 pukul 18.00 WIB
Wiratomo, G. H., Wahono, M., & Kristiono, N. (2017). Model Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila oleh Guru PPKn Jenjang SMP di Kota Semarang. Integralistik, 28(2), 119-130.