Desain playing with conflict sebagai model pembelajaran resolusi konflik
DOI:
https://doi.org/10.21009/jimd.v20i1.15664Keywords:
model pembelajaran, resolusi konflik, diskusiAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan suatu desain model pembelajaran resolusi konflik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk siswa sekolah menegah pertama maupun sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan Research and Development, yang mana dalam penelitian ini hanya sampai kepada tahap perumusan design. Dari pengumpulan data dan sumber, akhirnya peneliti menyadur desain playing with conflict yang pernah ditulis oleh Richard B. Powers dan Kat Kirkpatrick, namun oleh peneliti disesuaikan dengan kondisi dan budaya masyarakat Indonesia. Sehingga cocok untuk diimplementasikan di Indonesia dengan sintaksis yang baru. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya desain playing with conflict diharapkan mampu untuk membentuk keterampilan resolusi konflik dasar, yakni belajar untuk mendengarkan orang lain, belajar berbicara namun menghormati orang lain, belajar mengambil keputusan.
Abstract: The purpose of this research is to find a conflict resolution learning model design that can be applied in the learning of Pancasila and Citizenship Education for junior high and high school students. Research using Research and Development, which in this study only reached the design formulation stage. From analyzing the data and sources, the researcher finally adapted the play with conflict design that had been written by Richard B. Powers and Kat Kirkpatrick, but the researchers adapted it to the conditions and culture of the Indonesian people. So it is suitable to be implemented in Indonesia with a new syntax. The conclusion of this study with the play with conflict design is expected to be able to form basic conflict skills, namely learning to listen to other people, learn to speak but respect others, learn to make decisions.
References
Akinola, A. O., & Uzodike, U. O. (2018). Ubuntu and the Quest for Conflict Resolution in Africa. Journal of Black Studies. https://doi.org/10.1177/0021934717736186
Harmawati, Y., Abdulkarim, A., & -, R. (2016). Nilai Budaya Tradisi Dieng Culture Festival sebagai Kearifan Lokal untuk Membangun Karakter Bangsa. Journal of Urban Society’s Arts. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1477
Hillis, S., Mercy, J., Amobi, A., & Kress, H. (2016). Global prevalence of past-year violence against children: A systematic review and minimum estimates. Pediatrics. https://doi.org/10.1542/peds.2015-4079
Jati, W. R. (2013). Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. https://doi.org/10.21580/ws.2013.21.2.251
Nulhaqim, S. A., Fedryansyah, M., & Hidayat, E. N. (2019). Resolusi Konflik Agraria Berbasis Komunitas Pada Masyarakat Petani Di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kebupaten Sumedang. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. https://doi.org/10.24198/jkrk.v1i2.23235
Powers, R. B., & Kirkpatrick, K. (2013). Playing With Conflict: Teaching Conflict Resolution Through Simulations and Games. Simulation and Gaming. https://doi.org/10.1177/1046878112455487
RA, F. R., Dermawan, W., & Akim. (2019). Pendekatan Negosiasi Konflik dalam Resolusi Konflik di Sudan Selatan. Jurnal ICMES.
Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14352