Nilai budaya masyarakat Sulawesi Utara sebagai model pendidikan toleransi

  • Theodorus Pangalila Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Manado
  • Jeane Mantiri Universitas Negeri Manado
Keywords: Nilai, budaya, masyarakat, model, pendidikan toleransi

Abstract

Hakikat dasar bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dan multikultural. Hal ini tercermin dari semboyan bangsa Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika. Kenyataan dewasa ini menunjukkan banyaknya kasus intoleransi terus terjadi. Di tengah banyaknya kasus Intoleransi di berbagai daerah di Indonesia, kenyataan membuktikan bahwa masyarakat kota Tomohon-Sulawesi Utara tetap hidup dalam suasana penuh toleransi di tengah perbedaan agama, suku, ras, bahasa dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang bagaimana nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Sulawesi Utara menjadi model toleransi. Penelitian ini dilakukan di kota Tomohon Sulawesi Utara. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat lokal, berbeda agama, suku, bahasa, pemuka agama dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun penelitian ini menemukan bahwa nilai budaya/kearifan lokal masyarakat Sulawesi Utara: Si Tou Timou Tumou Tou (Manusia Hidup untuk Memanusiakan Orang Lain), Mapalus (Gotong-royong) dan Torang Samua Basudara (Kita Semua Bersaudara) mampu membuat masyarakat Sulawesi Utara hidup dalam suasana penuh toleransi, sehingga bisa diadopsi dan dikembangkan menjadi model pendidikan toleransi. Ketiga nilai budaya ini terimplementasi secara konkrit dalam kehidupan konkrit masyarakat yang tidak membeda-bedakan asal-usul suku, agama, etnis dari masyarakat. Adapun penelitian ini merekomendasikan penelitian lanjut tentang pengembangan model pembelajan berbasis nilai budaya lokal.

 

Abstract: The basic nature of the Indonesian people is a plural and multicultural nation. This is reflected in the Indonesian motto: Unity in Diversity. Today's reality shows that many cases of intolerance continue to occur. In the midst of the many cases of intolerance in various regions in Indonesia, the reality proves that the people of the city of Tomohon-North Sulawesi continue to live in an atmosphere of tolerance in the midst of differences in religion, ethnicity, race, language and culture. The purpose of this study is to describe how the values of the local wisdom of the people of North Sulawesi become a model of tolerance. This research was conducted in the city of Tomohon, North Sulawesi. The data sources in this study are local people, different religions, ethnicities, languages, religious leaders and government. This research uses a qualitative descriptive approach by collecting data through observation, interviews and documentation studies. The research found that the cultural values / local wisdom of the North Sulawesi people: Si Tou Timou Tumou Tou (Humans Live to Humanize Others), Mapalus (Mutual Cooperation) and Torang Samua Basudara (We Are All Brothers) are able to make North Sulawesi people live in an atmosphere of tolerance, so that it can be adopted and developed into a model of tolerance education. These three cultural values are implemented concretely in the concrete life of the community which does not differentiate between ethnic, religious, and ethnic origins from the community. The study recommends further research on the development of a learning model based on local cultural values.

Author Biography

Jeane Mantiri, Universitas Negeri Manado

 

 

References

DM, H., & Rijal, M. (2018). Pembinaaan Toleransi Antar Umat Beragama Perspektif Pendidikan Agama Islam Bagi Remaja Kota Kendari. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 13(2), 224. https://doi.org/10.31332/ai.v13i2.1051

Endang, B. (2012). Mengembangkan Sikap Toleransi dan Kebersamaan di Kalangan Siswa. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(2), 89–104.

Fallon, L. M., O’Keeffe, B. V, & Sugai, G. (2012). Consideration of culture and context in school-wide positive behavior support: A review of current literature. Journal of Positive Behavior Interventions, 14(4), 209–219. Retrieved from http://pbi.sagepub.com/content/14/4/209 [03

Geertz, C. (1975). Common sense as a cultural system. The Antioch Review, 33(1), 5–26.

Juwıta, W., Salim, A., & Winarno, W. (2018). Students’ Tolerance Behavior in Religious-Based Primary School: Gender Perspective. International Journal of Educational Research Review, 3(3), 51–58. https://doi.org/10.24331/ijere.426255

Khalikin, A., & Fathuri. (2016). Toleransi Beragama di Daerah rawan Konflik. In A. Khalikin & Fathuri (Eds.), Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Latief, Y. (2017). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalisme, dan Aktualisasi Pancasila (6th ed.). Jakarta: Gramedia.

Marfai, M. A. (2012). Pengantar etika lingkungan dan Kearifan lokal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munch, R., & Smelser, N. J. (1992). Theory of Culture. California: University of California Press.

Nasikun, J. (2011). Sistem sosial Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Nugroho, P. (2018). Internalization of Tolerance Values in Islamic Education. Jurnal Pendidikan Islam, 12(51), 197–228. Retrieved from http://journal.walisongo.ac.id/index.php/nadwa

Pangalila, T. (2013). Pengaruh internalisasi nilai budaya Si Tou Timou Tumou Tou, Mapalus dan Torang Samua Basudara Dalam Pembelajaran PKn Terhadap Peningkatan Sikap Toleransi Siswa: Penelitian Survey Terhadap Siswa SMA di Kota Tomohon-Sulawesi Utara. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pangalila, T. (2018). Toleransi dalam Keberagaman Masyarakat Lokal: Studi Fenomenologis Hubungan antar Agama dan Etnis pada Masyarakat Kota Tomohon Sulawesi Utara. Universitas Merdeka Malang.

Pangalila, T., & Mantiri, J. (2019). The role of Tomohon society’s local wisdom in developing tolerance attitudes. International Journal of Engineering and Advanced Technology, 8(5), 366–372. https://doi.org/10.35940/ijeat.E1052.0585C19

Pangalila, T., Mantiri, J., & Biringan, J. (2019). Nilai Moral yang Terkandung dalam Semboyan Torang Samua Basudara Sebagai Sumber Toleransi. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 3(2), 71–77. https://doi.org/http://dx.doi.org/ 10.21067/jmk

Pangalila, T., Mantiri, J., & Umar, M. (2019). The Role of Mapalus Local Wisdom in Building the Tolerant Attitudes of the Tomohon City Community. In 2nd International Conference on Social Science (ICSS 2019) (Vol. 363, pp. 711–714). At. https://doi.org/10.2991/icss-19.2019.101

Pangalila, T., Ngarawula, B., & Sadhana, K. (2018). Tolerance behavior among society in city of Tomohon , North Sulawesi. International Journal of Humanities and Social Science Research, 4(4), 46–49. Retrieved from http://www.socialsciencejournal.in/archives/2018/vol4/issue4

Pangalila, T., Ngarawula, B., Sadhana, K., Lonto, A. L., & Pasandaran, S. (2018). Local Wisdom Si Tou Timou Tumou Tou In Forming Tolerance of Tomohon City People of North Sulawesi. In 1st International Conference on Social Sciences (ICSS 2018). Atlantis Press.

Raihani. (2011). A whole-school approach: A proposal for education for tolerance in Indonesia. Theory and Research in Education, 9(1), 23–39. https://doi.org/10.1177/1477878510394806

Salaki, R. J. (2014). Membangun karakter generasi muda melalui budaya mapalus suku minahasa. Jurnal Studi Sosial, Vol.1(November), 47–52. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.35305.60004

Suharto, E. (2016). Modal Sosial dan Kebijakan Publik. Retrieved 14 January 2017, from www.policy.hu/suharto/.../Modal Sosial dan Kebijakan Sosial.pdf

Sutiawan, I. (2019). Sepanjang 2019, Imparsial Sebut 31 Kasus Intoleransi di Indonesia. Retrieved 14 June 2020, from https://www.gatra.com/detail/news/457157/politik/sepanjang-2019-imparsial-sebut-31-kasus-intoleransi-di-indonesia

Sutrisno, M., & Putranto, H. (2005). Teori-teori kebudayaan. Kanisius.

Syahid, A., & Daulay, M. Z. (2002). Riuh di beranda satu: peta kerukunan umat beragama di Indonesia. Jakarta: Departemen Agama RI bekerjasama dengan Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan serta Puslitbang Kehidupan Beragama.

Tilaar, H. A. R. (1998). Si Tou Timou Tumou Tou: suatu konsep pembangunan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan Minahasa menuju tinggal landas pembangunan. Manado. Retrieved from http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/19169-[_Konten_]-Konten 200.pdf

Turang, J. (1984). Pembangunan Daerah Minahasa dengan Pertanian Inti Sistem Mapalus. Manado: Yayasan Mapalus.

Turang, T. I., Suman, A., Mandang, J., & Soemarno. (2012). Kajian Peran Mapalus dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kota Tomohon. Wacana, 15(4), 1–7. Retrieved from https://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/view/263/221

Umbas, V. (2011). Dynamic of Mapalus. Researcher of ICRES.

Waruwu, D., & Pramono, J. (2018). Pemanfaatan Kawasan Puja Mandala sebagai Model Toleransi di Provinsi Bali. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 22(2), 9–15. Retrieved from civicus.upi.edu

Wirutomo, P. (2011). Sistem sosial Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Woolcock, M. (1998). ocial Capital and Economic Development: Toward a Theoretical Synthesis and Policy Framework. Retrieved from http://www.socialcapitalgateway.org/content/paper/woolcock-m-1998-social-capital-and-economic-development-toward-theoretical-synthesis-a

Published
2020-10-19
How to Cite
Pangalila, T., & Mantiri, J. (2020). Nilai budaya masyarakat Sulawesi Utara sebagai model pendidikan toleransi. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 20(1), 1-10. https://doi.org/10.21009/jimd.v20i01.15924