HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LARI 100 METER ATLET ATLETIK
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui hubungan panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari 100 meter pada klub atletik Jakarta Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan Teknik studi korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah para anggota klub Atletik Jakarta Utara dengan jumlah atlet 50 atlet. Jumlah sampel sebanyak 30 orang, sampel ditentukan dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1). Terdapat hubungan Panjang Tungkai dengan hasil lari 100 meter diperoleh koefisien korelasi ry1 = 0.69, yang berarti variabel panjang tungkai memberikan sumbangan terhadap hasil lari 100 meter sebesar 82.38 %. (2). Terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari 100 meter, diperoleh koefisien korelasi ry2 = 0,94 yang berarti variabel Daya Ledak Otot Tungkai memberikan sumbangan terhadap hasil lari 100 meter sebesar 88.50 %. (3). Terdapat hubungan berarti antara Panjang Tungkai dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan hasil lari 100 meter secara Bersama – sama, dengan koefisien korelasi ganda Ry1-2 = 0,94 hal ini berarti bahwa 88.50% Hasil Lari 100 Meter ditentukan oleh Panjang Tungkai dan Daya Ledak Otot Tungkai secara bersama-sama.
Kata Kunci : Panjang Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai, Hasil Lari 100 Meter.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out relationship between leg length and leg muscle explosiveness to the results of running 100 meters at the North Jakarta athletic club. The method used in this study is a survey method with correlational study techniques. The population in this study were the members of the North Jakarta Athletics Club with 50 athletes. The number of samples is 30 people, the sample is determined by purposive sampling. The results of the study concluded that: (1). There is a relationship between the length of the limb with the result of running 100 meters and the correlation coefficient is ry1 = 0.69, which means that the leg length variable contributes to the 100 meter run by 82.38%. (2). There is a significant relationship between the leg muscle explosive power with the result of running 100 meters, the correlation coefficient ry2 = 0.94, which means the variable Explosion of Leg Muscle contributes to the 100 meter running result of 88.50%. (3). There is a significant relationship between Leg Length and Leg Muscle Explosion with the results of running 100 meters together, with a double correlation coefficient Ry1-2 = 0.94 this means that 88.50% 100 Meters Run Results are determined by Leg Length and Muscle Explosion Power. Limb together.
Keywords: Leg length and leg muscle explosive power, results of 100 meters run.
References
Djumidar A. Widya, Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.
Harsono, latihan Kondisi Fisik, Jakarta : komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat, 1993.
Humaid, Hidayat. 2004. Jakarta : Jurnal ilmu kepelatihan. Jurusan somatokinetika.
James Tangkudung, Ilmu Faal. Jakarta: Cerdas Jaya, 2006.
Johansyah Lubis, Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013.
M. sajoto, pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga Jakarta : depdikbud, 1988.
Muhtar. (2011). Atletik. Bandung : CV warli artika.
Sajoto, Pembinaan Kondisi Fisik dalam olahraga. Jakarta : departemen Pendidikan dan kebudayaan, 1988.
Sudjana. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito,1992.
Sugianto. Materi Pokok Perkembangan dan Belajar Gerak Jakarta:Depdikbud, 1991.
Suharno HP. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta IKIP Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006.
Sukadiyanto, dangsina muluk, Pengantar Teori dan Metodologi Pelatih Fisik , Bandung : CV Lubuk Agung, 2011.
Tudor O.B, Terjemahan Johansyah Lubis, Teori dan Metodologi Kepelatihan. Jakarta : UNJ, 2009.