INDIKATOR PENENTU PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
DOI:
https://doi.org/10.21009/jmenara.v17i2.27580Keywords:
Pekerjaan Struktur;, Program Keselamatan KerjaAbstract
Pelaksanaan pekerjaan struktur, khususnya pada pekerjaan struktur beton bertulang di proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi, tentu memiliki potensi terhadap kecelakaan kerja yang dapat melukai pekerja hingga menyebabkan kematian, hilangnya jam kerja, dan menganggu kinerja kerja. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut, maka diperlukan penerapan program keselamatan kerja di proyek konstruksi khususnya pada pekerjaan struktur beton bertulang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi indikator penentu penerapan program keselamatan kerja di proyek konstruksi khususnya pada pekerjaan struktur beton bertulang. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai data dari hasil penelitian relevan terkait program keselamatan kerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat indikator sebagai penentu penerapan program keselamatan kerja pada pekerjaan struktur beton bertulang, yaitu alat pelindung diri, teknologi, rambu-rambu keselamatan kerja, dan perilaku pekerja selama berada di area kerja.
References
Apriyan, J., Setiawan, H., & Ervianto, W. I. (2017). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Bangunan Gedung Dengan Metode FMEA. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(1), 115–123.
Cahyo, P., & Khairunnisa. (2017). Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Rangka Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Kalimantan 4 Banjarbaru. KINDAI, 13(1), 37–42.
Hadi, M. S. (2019). Analisa Penerapan Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung Transmart MX Malang.
Hermawan, L., Manalu, S., & Prasetyo, D. (2014). Manajemen Risiko Kecelakaan Kerja Berdasarkan OHSAS 18001:2007 Di SubDep Perkakas PT. PINDAD (Persero) - Divisi Munisi. Jurnal Ilmu Manajemen, 11(3), 61–82.
Kaligis, R. S. V., Sompie, B. F., Tjakra, J., & Walangitan, D. R. O. (2013). Pengaruh Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja. Sipil Statik, 1(3), 219–225.
Kumara, Z. (2018). Evaluasi Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja PG Madukismo. 372(2), 1–27.
Martiwi, R., Koesyanto, H., & Pawenang, E. T. (2017). Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan Gedung. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(4), 61–71.
Nivanda, S. (2018). Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Albisindo Timber. 1–11.
Purba, S. U., & Sukwika, T. (2021). Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Divisi Proyek. Journal, Of Applied Management Research (JAMR), 1(1), 65–77.
Putra, D. P. (2017). Penerapan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja. HIGEIA (Journal Of Public Health Research And Development, 1(3), 73–83.
Putra, R. E., & Prasetya, A. (2018). Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 56(2), 153–159.
Winarti, T., & Talim, B. (2017). Efektivitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) – Studi Literatur. Manajemen Sumber Daya Manusia, 7(1), 52–63.
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution licensethat allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangementfor the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online(e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.