PEMANFAATAN SERAT IJUK PADA GENTENG BETON DENGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP MUTU GENTENG BETON

Authors

  • Alumni Jurusan Teknik Sipil FT UNJ
  • Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ
  • Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UNJ

DOI:

https://doi.org/10.21009/jmenara.v3i2.7900

Keywords:

Serat Pohon Kelapa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan nilai optimum dan perbedaan kualitas genteng beton menggunakan serat pohon kelapa sebagai bahan tambahan. Tempat penelitian ini di Balai Penelitian Substansi Laboratorium Dinas Perindustrian DKI
Jakarta. Metode penelitian adalah metode eksperimen. Ada lima jenis perawatan, yaitu: 0%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% Fibred dari pohon palem dari berat semen. Jumlah. uji objek keseluruhan / seluruh 50 uji objek dengan masing-masing perlakuan 10 uji objek.
Data memiliki Distribusi yang homogen dan normal ke. Pemeriksaan oleh ANAVA diperoleh dengan salah satu cara F hitung> F tabel sehingga H0 menolak, untuk beban lentur 30,35> 2,58 dan serapan air 120> 2,58.
Sedangkan uji t untuk mendapat beban limber dari thitung> ttabel atau 28,66> 2,82 maka
H0 menolak. Penyerapan sedang mengairi t hitung <t tabel atau - 0,324> 2,82 maka H0 diterima. Diperoleh. dari hasil penelitian t di sini adalah perbedaan kualitas genteng beton dengan menggunakan variasi dari berbagai pohon kelapa yang berbeda pada nilai optimum dan kualitas genteng beton dari genteng beton dengan variasi serat pohon kelapa yang berbeda lebih besar dari SNI.
Hasil penelitian genteng beton dengan menggunakan palm tree fibred dengan variasi yang berbeda, dapat menghasilkan nilai rata-rata beban lentur memenuhi Standar
SNI Nasional Indonesia dengan hasil yang meningkat. Untuk penyerapan
mengairi, semakin meningkatkan persentase serat pohon kelapa yang digunakan maka semakin tinggi nilai absorpsi pengairan ubin beton. menggunakan serat pohon kelapa sebagai tambahan pada ubin beton dapat digunakan sampai persentase 1% serat pohon kelapa dari berat semen, dengan nilai beban lentur 152,3 kgf dan absorpsi air 9,98% memenuhi Standar Nasional Indonesia sesuai dengan SNI 03 -0096-1999.

Published

2008-07-07