PENGGUNAAN PUING BETON DAN KAPUR SEBAGAI LAPIS PERKERASAN PONDASI ATAS (BASE COURSE) JALAN
DOI:
https://doi.org/10.21009/jmenara.v4i2.7913Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai CBR material base course yang digunakan
bahan dengan memanfaatkan limbah puing beton dari sisa uji uji menghancurkan obyek
dan kapur dengan variasi penambahan kapur sama dengan 0%, 10%, 12,5% dan 15%. Ini
Penelitian juga bertujuan untuk mengetahuinya, lakukan kursus dasar material CBR dengan menggunakan beton
bahan puing-puing dan kapur dapat sesuai dengan nilai standar CBR Bina Marga sama
hingga 80%.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah bahan
jalan dasar. Sampel adalah uji objek dari bahan puing beton dan
jeruk nipis dengan variasi campuran kapur 0%, 10%, 12,5%, 15%. Setiap Variasi adalah 4
contoh uji. Nilai CBR diperoleh dari uji laboratorium CBR.
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan setiap
variasi campuran bahan puing beton dan kapur. Hasil uji t menyatakan
bahwa nilai material CBR dari base course dengan menggunakan puing beton dan kapur lebih besar
dari nilai standar CBR Bina Marga (80%)
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan serpihan beton dan kapur dengan
variasi puing beton 85% dan kapur 15% menghasilkan nilai CBR tingkat yang lebih tinggi dari
Nilai CBR Bina Marga (80%)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution licensethat allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangementfor the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online(e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.