PENGOLAHAN LIMBAH SAYUR DESA NGADIREJO (TENGGER) SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR GUNA MENUJU DESA MANDIRI KREATIF
DOI:
https://doi.org/10.21009/sarwahita.172.9Keywords:
Organic Waste, Liquid Organic Fertilizer, Chemical FertilizerAbstract
Abstrak
Ngadirejo adalah desa kawasan Tengger yang merupakan desa penghasil sayur wortel, kentang, kubis, sawi, dan bawang dengan jumlah masing-masing mencapai ±20 ton setiap masa panen. Dalam masa panen, 5-20% dari total panen adalah limbah sayur yang disebabkan oleh cacat pada sayur, dan sisa dari sortiran yang tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pengolahan limbah organik menyebabkan limbah sayur menjadi penyumbang sampah terbesar di kawasan Tengger. Tujuan program pengabdian ini adalah mengurangi populasi sampah organik Desa Ngadirejo dengan cara mengolah limbah sayur sebagai pupuk organik cair (POC). Program ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, praktek pengolahan limbah sayur sebagai POC terhadap gabungan kelompok tani (GAPOKTAN), analisis kandungan unsur pada POC dalam lingkup laboratorium, serta pendampingan aplikasi POC sebagai pengganti pupuk kimia (PK) dalam penanaman sayur. Hasil program ini terbukti dapat menurunkan jumlah sampah sayur secara drastis, meningkatkan pengguna POC dan secara kualitatif produk POC memiliki unsur hara lebih banyak dari PK.
Abstract
Ngadirejo is a village in the Tengger area that produces ± 20 tons each of carrots, potatoes, cabbage, mustard greens, and shallots. During the harvest period, 5-20% of the total harvest is vegetable waste caused by defects in the vegetables, and the rest of the sort can no longer be consumed. The low level of public knowledge about organic waste processing has made vegetable waste the biggest contributor to waste in Tengger. This program aims to reduce the organic waste population in Ngadirejo by processing vegetable waste as liquid organic fertilizer (LOF). This program is carried out in form of socialization, training, and practice of processing vegetable waste as LOF to farmer, elemental analysis within the scope of the laboratory, and monitoring the application of LOF as a substitute for chemical fertilizers (CF) on vegetable cultivation. The results of this program have been shown to drastically reduce the amount of vegetable waste, increase LOF users, and qualitatively LOF products have more nutrients than CF.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright Notice
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Sarwahita : Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.