PENGUATAN EKONOMI MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENERAPAN INTEGRATED FARMING SYSTEM BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KAMPUNG KALI MERAH DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI
Keywords:
community empowerment, integrated farming system, organic fertilizer, silageAbstract
Abstract
Integrated farming system is a system that combines two or more agricultural activities, which are based on the concept of biological recycling, so that there is an input-output linkage between commodities that provide mutual benefits. This is expected to be an alternative solution for increasing land productivity, development programs, and environmental conservation as well as integrated village development. The abundance of palm frond waste from oil palm plantations and cow dung as farm-livestock waste is not utilized so it pollutes the environment. Therefore, it is necessary to empower the farmer-livestock community in utilizing and processing agricultural and livestock waste because farmers have limited knowledge and skills in utilizing waste to increase their productivity income. The method of implementing this activity is counseling and training by processing palm oil frond waste into silage for cattle feed and processing cow dung from biogas waste into organic fertilizer. The target of this activity is the MeJa farmer-livestock group consisting of a combination of OAP (Indigenous People of Papua) and non-Papuan residents. The participants of the activity were very enthusiastic and actively involved in counseling appropriate technology for the manufacture of organic fertilizers and silage from agricultural and livestock waste. The implementation of the activities has been running smoothly and can have a significant impact on the knowledge and skills of farmers in utilizing and processing waste so as to improve their economy.
Abstrak
Integrated farming system adalah sistem yang menggabungkan dua atau lebih kegiatan pertanian, berdasar konsep daur ulang biologis, sehingga terjadi keterkaitan input-output antar komoditas yang saling memberikan manfaat. Sistem ini diharapkan dapat sebagai salah satu solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara terpadu. Melimpahnya limbah pelepah kelapa sawit dari perkebunan kelapa sawit dan kotoran sapi sebagai limbah usaha tani-ternak tidak termanfaatkan sehingga mencemari lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat tani-ternak dalam memanfaatkan dan mengolah limbah pertanian dan peternakan karena petani-peternak memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah untuk menambah income. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dengan mengolah limbah pelepah kelapa sawit menjadi silase untuk pakan ternak sapi dan mengolah kotoran sapi yang berasal dari limbah biogas menjadi pupuk organik. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok tani-ternak MeJa yang beranggotakan gabungan antara penduduk OAP (Orang Asli Papua) dan non-Papua. Peserta kegiatan sangat antusias dan secara aktif terlibat dalam penyuluhan teknologi tepat guna pembuatan pupuk organik dan silase dari limbah pertanian dan peternakan. Pelaksanaan kegiatan telah berjalan dengan lancar dan dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan keterampilan petani-peternak dalam memanfaatkan dan mengolah limbah sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka.