PSIKOEDUKASI KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER PASIEN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) PASCA PASUNG DESA TAMBAK MADURA
Keywords:
Caregiver, keluarga, ODGJ, Psikoedukasi, Family, PsychoeducationAbstract
Abstract
The high number of ODGJ in Madura is of particular concern to the authors and the UTM community service team. One of them is the case of ODGJ who was shackled in Sampang district, even though as many as 1333 ODGJ patients have been free from shackling. But there are still ODGJ who are shackled, namely in Tambak village there are 7 people released from shackles, and 2 people who are still shackled. The existing problem solving method is that the author together with the UTM community service team and Posyandu Jiwa Omben Community Health Center held a home visit to educate about activity daily learning (ADL) and provide drug therapy and injections to ODGJ and their families continuously or repeatedly. Injection therapy will be given once a month, but drug therapy will be given to ODGJ every day under family control. Psychoeducation using a therapeutic communication method approach is provided when the author and the community service team visit 2 to 3 times a month. The results of the methods provided by the community service team to families and patients with ODGJ have experienced significant changes, namely that ODGJ patients can carry out their daily activities independently, without relapse, although sometimes they are still under family control. The family also cares more and knows more about the therapy that should be given to family members with ODGJ. Because the support from the family is very influential for his recovery.
Keywords: caregivers; Family; ODGJ; Psychoeducation.
Abstrak
Tingginya angka ODGJ yang ada di Madura menjadi perhatian khusus bagi penulis bersama tim abdimas UTM. Salah satunya kasus ODGJ yang dipasung di kabupaten Sampang, walaupun sudah sebanyak 1333 pasien ODGJ terbebas dari pasung. Tetapi masih ada ODGJ yang dipasung, yaitu di desa Tambak ada 7 orang terlepas dari pasung, dan 2 orang yang masih dipasung. Metode pemecahan masalah yang ada adalah penulis bersama tim abdimas UTM dan Posyandu Jiwa Puskesmas Omben mengadakan home visit atau kunjungan kerumah untuk mengedukasi tentang activity dayly learning (ADL) dan memberikan terapi obat maupun suntik kepada ODGJ beserta keluarganya secara terus menerus atau berulang. Terapi suntik akan diberikan setiap bulan sekali, tetapi terapi obat akan diberikan kepada ODGJ pada setiap harinya dibawah kendali keluarga. Untuk psikoedukasi dengan pendekatan metode komunikasi terapeutik diberikan, ketika penulis maupun tim abdimas visit dalam satu bulan 2 sampai 3 kali. Hasil dari metode yang diberikan oleh tim abdimas kepada keluarga dan pasien ODGJ mengalami perubahan secara significant yaitu pasien ODGJ sudah bisa melakukan aktivitas kesehariannya secara mandiri, tidak relaps, walau terkadang masih dibawah kontrol keluarga. Keluargapun lebih peduli dan lebih tahu tentang terapi yang harus diberikan kepada anggota keluarganya yang ODGJ. Karena dukungan dari keluarga sangat berpengaruh besar untuk kesembuhannya.
Kata Kunci: Caregiver; Keluarga; ODGJ; Psikoedukasi.