Perbandingan Spatial Autoregressive Model dan Spatial Error Model dalam Pemodelan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.21009/JSA.05104Keywords:
Indeks Pembangunan Manusia, IPM, Spatial Autoregressive Model, Spatial Error ModelAbstract
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan upaya pembangunan kualitas hidup manusia yang telah dicapai. Pertumbuhan IPM di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu besarnya angka IPM di suatu wilayah dapat memengaruhi angka IPM pada wilayah yang berdekatan sehingga faktor geografis diduga dapat memengaruhi dan memberikan efek dependensi spasial pada nilai IPM di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pada faktor yang berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur. Unit pengamatan pada penelitian ini adalah 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Spatial Autoregressive Model (SAR) dan Spatial Error Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai uji Lagrange Multiplier (lag) dan Lagrange Multiplier (error) terdapat dependensi lag dan error. Variabel prediktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap nilai IPM pada model SAR dan SEM antara lain Angka Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan Lama Sekolah dan Kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan model SEM dengan nilai R2 terbesar dan nilai AIC terkecil sehingga model SEM lebih baik digunakan untuk menganalisis nilai IPM di Provinsi Jawa Timur dibandingkan model SAR dan model regresi OLS.