Mengurai Upaya Implementasi Green Politics: Tantangan Dan Tinjauan Pemimpin Mendatang
DOI:
https://doi.org/10.21009/ijeem.v8i1.36519Keywords:
Lingkungan, Civil Society, Dominasi Oligarki, Politik Hijau, Representasi Politik.Abstract
Kerusakan lingkungan dan dampaknya merupakan persoalan yang masih terus berlanjut di Indonesia. Isu lingkungan nampaknya masih menjadi agenda yang sepele terhadap agenda politik lainnya. Hal ini terbukti dari gagalnya narasi isu lingkungan yang selalu dibawa oleh civil society terhadap setiap aktor politik atau partai politik, khususnya menjelang pemilu. Fenomena ini mengindikasikan bahwa perlunya mendorong transformasi narasi politik hijau menjadi platform partai politik sebagaimana yang terjadi di negara lain. Tulisan ini mencoba menganalisis absennya keterwakilan narasi politik hijau dalam parlemen menggunakan pendekatan teori oligarki dan partai politik. Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga faktor penyebab isu lingkungan hidup terus menemui jalan buntu ketika berhadapan dengan agenda politik, yaitu; Pertama, rendahnya perhatian partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap isu keberlanjutan lingkungan. Kedua, dominasi oligarki di partai politik dan parlemen dalam penguasaan SDA. Ketiga, tidak adanya representasi partai politik hijau di dalam parlemen. Oleh sebab itu, dibutuhkan keberanian dari partai politik dan tokoh politik sebagai calon pemimpin masa depan untuk menjadikan isu lingkungan sebagai agenda utama politiknya