UJI ANTI SEPTIK DEODORAN MINYAK ATSIRI DARI KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix DC)
DOI:
https://doi.org/10.21009/JRSKT.042.03Keywords:
deodorants, essential oils, lime, antiseptic, Staphylococcus aureusAbstract
This study aims to produce a deodorant formula of essential oils of lime rind, stable physical and chemical, as well as an antiseptic and safety. Essential oils of lime rind obtained by distillation, then the quality test of physical, chemical and antiseptic. Preparations deodorant formula made with variations of thickening agent is HPC-m and Carbomer 940. Quality test done by setting the parameter identification, organoleptic and accelerated stability. Antiseptic test done by determining the diameter of the inhibition (DDH) against Staphylococcus aureus, using diffusion method. While product safety test in the form of irritation to the panelists. The results indicate that the product has antiseptic activity at a concentration of 1-7% by DDH ranged from 4.0 to 12.0 mm. Accelerated stability test at room temperature and 40 ° C on the dosage, resulting organoleptic with yellowish white color, typical smell of lime and a pH of 4.54 to 5.11. Deodorant preparations with a thickening agent HPC-m with DDH of 10.90 to 12.26 mm. Whereas with a thickening agent carbomer 940, indicates not have actived at month 3, and the irritation test of the panelists did not cause irritation.
Keywords: deodorants, essential oils, lime, antiseptic, Staphylococcus aureus.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula deodoran dari minyak atsiri kulit buah jeruk purut, yang stabil secara fisik dan kimia, serta bersifat antiseptik dan aman. Minyak atsiri kulit buah jeruk purut diperoleh dengan cara destilasi, kemudian dilakukan uji mutu fisik, kimia dan antiseptik. Sediaan formula deodoran dibuat dengan variasi thickening agent yaitu HPC-m dan Karbomer 940. Uji mutu dilakukan dengan penetapan parameter identitas, organoleptik, dan uji stabilitas dipercepat. Uji antiseptik dilakukan dengan menentukan diameter daya hambat (DDH) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dengan metode difusi agar. Sedangkan uji keamanan produk berupa uji iritasi terhadap panelis.
Hasil uji antiseptik menunjukkan bahwa produk memiliki aktivitas pada konsentrasi 1 – 7% dengan DDH berkisar 4,0 – 12,0 mm. Uji stabilitas dipercepat pada suhu kamar dan 40oC terhadap sediaan, dihasilkan organoleptik dengan warna putih kekuningan, bau khas jeruk purut dan pH 4,54 – 5,11. Sediaan deodoran dengan thickening agent HPC-m menghasil DDH sebesar 10,90 – 12,26 mm. Sedangkan dengan thickening agent karbomer 940, menunjukkan tidak memiliki ativitas pada bulan ke-3, dan uji iritasi pada panelis tidak menimbulkan iritasi.
Kata kunci : deodoran, minyak atsiri, jeruk purut, antiseptik, Staphylococcus aureus.