PENGARUH EKSTRAK METANOL KULIT BUAH JENGKOL TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
DOI:
https://doi.org/10.21009/JRSKT.011.03Keywords:
hyperglycemia, Amaryl, Glucobay, diabetes, Glucophage, methanol extractAbstract
The study aim is to investigate the phytochemical profile and the effect of methanol extract of Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) on reduction of glucose blood sugar level of mice (Mus musculus L.) strain DDY. A 870 g of dried Jengkol from Cipayung was macerated with methanol in order to get dried methanol extract (12,75 g). Meanwhile, phytochemical screening of the extract gave the information that the extract contained phenolic, flavanoid, steroid and saponine compounds. A TLC chromatogram indicated that methanol extract contained five phenolic compounds, seven flavonoid compounds and six mixtures of steroid and saponine compounds. The results showed that the extract of 450 mg/kg BW was able to lower glucose blood level as much as 66,67% more effective than other extract dosages (300 mg/kg BW, 600 mg/kg BW and 750 mg/kg BW) and the control drugs (Amaryl® 0,02 mg/kg BW, Glucobay® 1 mg/kg BW and Glucophage® 10 mg/kg BW). The maximum decrease of glucose level had been reach at day 14 of observation after administration of extracts or drugs. Hyperglycemic mice by glucose induced can be identified as animal model of type 2 diabetes due to unhealthy and unbalanced eating habit. Hence based on experiment outcome above, it can be concluded that extract dosage of 450 mg/kg BW has function as oral anti diabetic drug of type 2 diabetes.
Keywords: hyperglycemia, Amaryl, Glucobay, Glucophage, diabetes, methanol extract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fitokimia dan pengaruh dosis ekstrak metanol kulit buah Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus Musculus L.) strain DDY dengan waktu pengamatan yang berbeda.Sebanyak 870 g jengkol dari Cipayung yang sudah dikeringkan, dimaserasi dengan pelarut metanol sehingga diperoleh ekstrak metanol kering (12,75 g). Sementara, hasil uji fitokimia memberikan informasi bahwa kulit buah jengkol mengandung senyawa kimia golongan fenolik, flavonoid, steroid, dan saponin. Hasil kromatogram dari KLT menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah jengkol mengandung 5 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa fenolik, 7 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa flavonoid, dan 6 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa steroid dan saponin. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekstrak jengkol dosis 450 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 66,67% lebih efektif dibanding ekstrak dosis lain (300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB) dan kontrol obat (Amaryl® 0,02 mg/kg BB, Glucobay® 1 mg/kg BB dan Glucophage® 10 mg/kg BB). Penurunan kadar glukosa secara maksimum terjadi pada waktu pengamatan hari ke-14 setelah pemberian ekstrak atau obat. Mencit yang dibuat hiperglikemia dengan cara diberi glukosa berlebih setiap hari, dapat dijadikan sebagai model hewan yang mengalami diabetes tipe 2 karena pola makanan yang tidak sehat dan seimbang. Oleh karena itu berdasarkan hasil percobaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dosis 450 mg/kg BB dapat berfungsi sebagai
obat antidiabetes oral tipe 2.
Kata Kunci: hiperglikemia, Amaryl®, Glucobay®, Glucophage®, diabetes, ekstrak metanol