PEMBUATAN PUPUK KALIUM SULFAT DARI PRODUK SAMPING BIODISEL DENGAN BAHAN BAKU MINYAK GORENG BEKAS
DOI:
https://doi.org/10.21009/JRSKT.042.01Abstract
Pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas menghasilkan produk samping crude glycerol yang mengandung katalis KOH. Katalis ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kalium sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum pembuatan pupuk kalium sulfat dan menentukan kualitas pupuk yang dihasilkan. Pembuatan pupuk dimulai dengan mereaksikan crude glycerol yang mengandung KOH dengan asam sulfat dengan memvariasikan waktu reaksi, suhu dan konsentrasi asam sulfat. Kalium sulfat yang dihasilkan disaring dan dicuci. Kondisi optimum didapatkan pada waktu 30 menit, suhu 60oC dan konsentrasi asam sulfat 2,5% volum dengan konversi reaksi 31%. Kualitas pupuk yang dihasilkan adalah : kadar kalium 55%, kadar sulfur 18%, kadar klorin 0,006% dan kadar air 1%. Pupuk kalium sulfat ini memenuhi SNI pupuk kalium sulfat tahun 2005.
Production of biodiesel from used cooking oil produces crude glycerol byproduct containing KOH catalyst. This catalyst can be used as raw material for the manufacture of potassium sulfate fertilizer. This study was to determine the optimum conditions for the production of potassium sulfate fertilizer and determine the quality of the fertilizer produced. Fertilizer production was begun by reacting crude glycerol containing sulfuric acid with KOH with varying reaction time, temperature and concentration of sulfuric acid. After production, potassium sulphate was filtered and washed. The optimum conditions were observed at 30 min, temperature of 60 ° C and sulfuric acid concentration of 2.5% volume with 31% conversion reaction. The quality of the resulting fertilizer are: 55% potassium, 18% sulfur, 0.006% chlorine and 1% water. The potassium sulfate fertilizer meets national standard (SNI) 200