Penggunaan SIG Untuk Menentukan Biaya dan Melihat Integrasi Transportasi Umum KRL dan Transjakarta di Jakarta

Penulis

  • Sadam Sadam Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta

Kata Kunci:

Transportasi, Integrasi, KRL, Transjakarta

Abstrak

Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi dan kota dengan jumlah penduduk yang besar membutuhkan transportasi umum yang dapat menjangkau seluruh wilayahnya. Selain itu, transportasi umum juga perlu terintegrasi agar memudahkan mobilitas dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya.Namun, ketidaktahuan penduduk mengenai biaya dan integrasi transportasi umum di Jakarta menjadi faktor yang membuat mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi. Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis buffering untuk menentukan integritas antara stasiun KRL dengan halte Transjakarta dan juga menggunakan tools measure untuk menentukan jarak antar stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran tarif KRL yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan untuk melihat apakah transportasi umum antara KRL dan Transjakarta sudah terintegrasi atau belum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 22 dari 44 stasiun KRL yang terintegrasi dengan halte BRT Transjakarta. Selain itu, dengan menggunakan SIG, peneliti dapat mengetahui jarak sebenarnya antara dua stasiun KRL. Presentase integrasi transportasi umum yang rendah ini menunjukkan bahwa perlu peran pemerintah untuk membangun transportasi umum yang terintegrasi. Integrasi transportasi umum akan dapat meningkatkan pengguna transportasi umum di Jakarta.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-27

Cara Mengutip

Sadam, S. (2024). Penggunaan SIG Untuk Menentukan Biaya dan Melihat Integrasi Transportasi Umum KRL dan Transjakarta di Jakarta. Jurnal Sains Geografi, 2(1), 1–10. Diambil dari https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsg/article/view/41996