PEMBENTUKAN GYARUGO DALAM MANGA MY DRESS UP DARLING
English
DOI:
https://doi.org/10.21009/kagami.151.03Kata Kunci:
gyarugo, wakamono kotoba, manga, wordAbstrak
Gyaru merupakan kelompok perempuan Jepang yang memiliki keunikan dalam fashion, tidak hanya fashionnya para gyaru memiliki keunikan dalam berbahasa yaitu dikenal dengan istilah gyarugo. Gyarugo ini menjadi salah satu cikal bakal munculnya wakamono kotoba yang sering digunakan oleh muda-mudi orang Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan gyarugo dalam manga ‘My Dress Up Darling’, yang berfokus kepada heroine utama Marin Kitagawa, yang ditinjau berdasarkan pembentukan wakamono kotoba teori Yonekawa (1996), Sumber data dari penelitian ini adalah volume 1 ( chapter 1 sampai 7) dari manga ‘My Dress Up Darling’ karya Shinichi Fukuda yang termuat pada majalah manga Young Gangan yang terbit pada 19 Januari tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik simak catat. Hasil yang didapatkan adalah terdapat penggunaan 48 gyarugo yang diutarakan Marin Kitagawa yang mana terdiri dari 4 Shakuyou,, 39 Shouryaku, 1 Touchi, 5 dan Doushi no hasei.
Referensi
Alwasilah & A. Chaedar (1993). Linguistik: Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa
Azzahra, A. F. (2020). Analisis Struktur Singkatan Kata (Shouryaku) Dalam Media Online Twitter Unggahan Takahashi Minami (AKB48) ツイッターオンラインメディアにおける高橋みなみ (AKB48) が アップロードされた単語省略形の構造分析 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Billyarta, T. M., & Anjarningsih, H. Y. (2024, January). Translation ideology analysis in the English and Indonesian subtitles of Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. on Muse Youtube channels. In Forum for Linguistic Studies (Vol. 6, No. 1).
Fadhillah, V. (2015). Struktur Dan Makna Gyarugo Pada Shibuya Go Jiten 09-10 (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Handayani, W. R. (2021). Bahasa Gaul Remaja Perempuan Jepang (Gyarugo) Analisis Bentuk, Makna, Identitas, dan Relasi Gender (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada)
Kartika, D., & Jumanto, J. (2024). Refusal Politeness within Anime: How the Japanese Youngsters Learn to Refuse. International Journal of Society, Culture & Language, 12(1), 427-440.
Kridalaksana & Harimurti. (1993). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Laili, Nurul. (2012). Penggunaan Wakamono Kotoba Remaja Jepang. Jurnal Diglossia, 3(2)
Putri, A. I. M., Philiyanti, F., & Prasetio, V. M. (2023). Teknik Penerjemahan Berdasarkan Peristiwa Tutur Bahasa Slang Wanita dalam Anime Oshiete! Gyaruko chan (2016) Karya Kenya Suzuki. In Prosiding Seminar Nasional Kolaborasi Akademik Dosen-Mahasiswa (Vol. 1, No. 1, pp. 346-356).
Richards, J. C., Platt, J., & Weber, H. (1985). Longman Dictionary of Applied Linguistics. London: Longman Group UK Limited.,
Sudjianto. (2007). Bahasa Jepang dalam Konteks Sosial dan Kebudayaannya. https://www.academia.edu/9382571/Bahasa_Jepang_dalam_Konteks_Sosial_dan_Kebudayaannya.html
Susanty, R. A. R., & Prasetyo, J. (2017) Bahasa Gyaru dalam Cuitan Akun Twitter Anggota Komunitas Gyaru: Konsentrasi pada Pembentukan Kata-Kata dan Shūjoshi.
https://www.academia.edu/download/89367029/230780474.pdf.
Tanaka, H. (1996). An invitation to sociolinguistics (1st ed.). Nagoya: Minerva.
Yonekawa, A. (1996). Gendai Wakamono Kotoba Ko (若者言葉考). Tokyo: Library Maruzon
