MENYELAMATKAN TANAMAN PETAI (Parkia speciosa) DENGAN CLEFT GRAFTING DAN PUPUK DEKANTER CAKE
Keywords:
Solid, mill waste, organic, cleft fraftingAbstract
Abstract
Petai is a native plant in Ibru Village, but now there are only 3 trees, two of which are still in production but limited because they are old, not fertilized, this plant contributes greatly to family income. For rejuvenation, seedlings from seeds take six years to bear fruit, to buy grafting plant or side grafting is expensive. Based on this, assistance was carried out on how to produce healthy petai seedlings with a shorter time, namely by cleft grafting and grafting, to increase growth the media was given fertilizer from the decanter cake, and sprayed with liquid fertilizer with basic material from decanter cake. The solid decanter in the process uses bio decomposer, when will be used it is mixed with Mycorrhiza sp. propagule, zeolite, rock phosphate and humid acid, which can prevent disease transmission, help absorb water and add nutrients to plants. Around the village of Ibru there are two palm oil mills. From all the waste of palm oil mill the most easily transported and decomposed is decanter cake. This waste with certain treatment can be used as organic fertilizer. Mentoring was carried out at KT Tunas Makmur I and KT Tunas Makmur II, to make solid decanter fertilizer and liquid fertilizer. The decanter cake that has been fermented is used as fertilizer in demonstration plot nurseries. The results of the activity show that each farmer group can perform cleft grafting and solid and liquid fertilizers. Every 2 months, farmers produce 100 kg of solid decanter cake and 50 liters of liquid fertilizer per month. The results of the activity show that the response of farmers is high based on the number of people present, especially during cleft grafting assistance.
Abstrak
Tanaman petai adalah tanaman asli di Desa Ibru, namun sekarang hanya ada 3 pohon, dua yang masih produksi namun terbatas karena sudah tua, tidak ada perawatan sedangkan tanaman ini kontribusinya besar dalam penghasilan keluarga. Untuk peremajaan, bibit dari biji membutuhkan waktu enam tahun untuk berbuah, untuk membeli bibit hasil okulasi atau sambung samping harganya mahal. Berdasarkan hal tersebut, maka di lakukan pendampingan cara menghasilkan bibit petai yang sehat sejak dari bibit dengan waktu yang lebih pendek yaitu dengan cara cleft grafting dan okulasi, untuk mempercepat pertumbuhannya media diberikan pupuk padat dekanter cake, dan disemprot dengan pupuk cair dari dekanter cake. Dekanter padat dalam prosesnya menggunakan EM4 dan setelah jadi pupuk dalam penggunaan dicampur dengan propagule Mikoriza sp., zeolite, rock fosfat dan asam humat, yang dapat mencegah penularan penyakit, membantu penyerapan air dan menambah hara bagi tanaman. Disekitar desa Ibru terdapat dua pabrik kelapa sawit. Limbah pabrik kelapa sawit yang paling mudah diangkut dan mudah terdekomposisi adalah dekanter cake. Limbah ini dengan perlakuan tertentu dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pendampingan dilakukan pada KT Tunas Makmur I dan KT Tunas Makmur II, untuk membuat pupuk dekanter padat dan pupuk cair, selanjutnya decanter cair yang sudah jadi digunakan sebagai pupuk cair. Decanter cake padat yang telah di fermentasi di gunakan sebagai pupuk di DEMPLOT pembibitan. Hasil kegiatan menunjukkan setiap kelompok tani dapat melakukan cleft grafting dan pupuk dekater padat dan cair. Setiap 2 bulan petani menghasilkan pupuk padat decanter cake 100
kg dan pupuk cair 50 liter perbulan. Hasil Kegiatan menunujukkan respon petani yang tinggi berdasarkan jumlah yang hadir terutama pada waktu pendampingan cleft grafting.