PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM MENGATASI KECEMASAN SOSIAL ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BAGI PEMBINA LPKA KELAS II JAKARTA

Authors

  • Susi Fitri universitas negeri jakarta
  • Eka Wahyuni Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

LPKA, students, social anxiety, social skills training

Abstract

Abstract

This community service aims to develop the abilities of the coaches at LPKA in helping students overcome their social anxiety by training students' social skills using a previously developed guidebook. The second objective is to test the validity of the content of the guide for trainers at LPKA class II Jakarta. Children in LPKA are in a condition of getting stigma and negative views from the community, causing anxiety due to the stigma experienced, especially inmates before being released. In addition, the violence that may arise in life in LPKA also causes anxiety in students. The social anxiety experienced by children includes the fear of fellow foster children when they just enter, as well as the shame of meeting again with the surrounding community when they leave. Children think society is bad because they talk bad things about themselves so children want to live in a new place so they no longer interact with neighbors when they go out. Another anxiety that is felt is when you meet again with the victim or the victim's family. The child is worried that there will be reprisals from the victim's family. Children have doubts about whether society will accept them back. Every day, children have difficulty sleeping and are easily agitated. Children tend to keep their aggressive behavior from appearing and maintain their attitude. Children worry about being the talk of friends, neighbors, or relatives. This community service activity method is in the form of social skills training and trials of training guidelines that have been developed previously. The participants of this activity are the II Jakarta LPKA coaches. The results of the assessment of the guide were a score of 82% based on the content feasibility aspect, a score of 81.2% for the linguistic aspect, and 81% on the presentation aspect, 83.9% on the graphic aspect. Overall, the trainers find this handbook for trainers worthy of use. While the process assessment in P2M activities, the trainer assessed that the instructor was able to answer participants' questions, mastered the material and was able to involve participants. Meanwhile, for this activity, participants consider this activity to be in accordance with their needs, useful and the implementation of the activity is considered to have achieved the training objectives.

 

Abstrak

Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan kemampuan para pembina di LPKA dalam membantu anak didik mengatasi kecemasan sosial mereka dengan melatih keterampilan sosial anak didik dengan menggunakan buku panduanyang telah dikembangkan sebelumnya. Tujuan kedua melakukan Uji validitas isi panduan pada pembina di LPKA kelas II Jakarta. Anak di LPKA berada dalam kondisi mendapatkan stigma dan pandangan negatif dari masyarakat sehingga menimbulkan rasa cemas sebagai dampak dari stigma yang dialami terutama narapidana menjelang bebas. Selain itu kekerasan yang mungkin muncul dalam kehidupan di LPKA juga menimbulkan kecemasan pada anak didik. Kecemasan sosial yang dialami anak di antaranya ketakutan pada sesama anak binaan ketika baru masuk, juga merasa malu bertemu kembali dengan masyarakat sekitar ketika mereka keluar. Anak menganggap masyarakat jahat sebab membicarakan hal yang buruk tentang dirinya sehingga anak ingin tinggal di tempat yang baru agar tidak lagi berinteraksi dengan tetangga sekitar ketika mereka keluar. Kecemasan lain yang dirasakan adalah ketika bertemu kembali dengan korban atau keluarga korban. Anak khawatir jika ada pembalasan dari keluarga korban. Anak merasa ragu apakah masyarakat menerima mereka kembali. Secara keseharian, anak mengalami sulit tidur dan mudah resah. Anak cenderung menjaga agar perilaku agresifnya tidak muncul dan lebih menjaga sikap. Anak khawatir menjadi bahan pembicaraan teman, tetangga, atau saudara. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini berbentuk pelatihan mengenai keterampilan sosial dan uji coba panduan pelatihan yang telah dikembangkan sebelumnya. Peserta dalam kegiatan ini adalah para pembina LPKA kelas II DKI Jakarta. Hasil dari penilaian terhadap panduan adalah nilai 82% berdasarkan aspek-aspek kelayakan isi, nilai 81,2% untuk aspek kebahasaan, dan 81% dalam aspek penyajian, 83,9% dalam aspek grafik. Secara keseluruhan para pembina menilai buku panduan bagi pembina ini layak digunakan. Sedangkan penilaian proses dalam kegiatan P2M para pembina menilai bahwa para instruktur mampu menanggapi pertanyaan peserta, menguasa materi dan mampu melibatkan peserta. Sedangkan terhadap kegiatan ini para peserta menilai kegiatna ini sesuai dengan kebutuhan mereka, berguna dan penyelenggaraan kegiatn dianggap telah mencapai tujuan pelatihan.

Downloads

Published

2021-12-20

How to Cite

Fitri, S., & Wahyuni, E. (2021). PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM MENGATASI KECEMASAN SOSIAL ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM BAGI PEMBINA LPKA KELAS II JAKARTA . Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), SNPPM2021P-553 - SNPPM2021P-575. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/25543

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.