PELATIHAN PEMBUATAN KIT KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG FORMALIN DI SMPIT AN-NAHLA AL ISLAMY

  • Alifah Syahirah Syahirah Universitas Negeri Jakarta
  • Wafiq Nur Azizah Universitas Negeri Jakarta
  • Sekar Jatiningsih Universitas Negeri Jakarta
  • Atikah Nur Rahmawati Universitas Negeri Jakarta
  • Bagus Nur Listiyono Universitas Negeri Jakarta
  • Mega Gladiani Sutrisno Universitas Negeri Jakarta
  • Yussi Pratiwi Universitas Negeri Jakarta
  • Neneng Siti Silfi Ambarwati Universitas Negeri Jakarta
  • Setia Budi Universitas Negeri Jakarta
Keywords: information, food additive, formalin, test kit

Abstract

Abstract

The usage of Formaldehyde as a food additive is a common problem. It is used on food so it can preserve it and lessen the wastes to earn profit. The usage is high, around 26.6% from 517 samples that did not meet BPOM RI standard in 2019. There should be training about the dangers of Formaldehyde and the method of detecting it in foods. The methods used in this program include the distribution of food additives (including Formaldehyde), showing participants how to make simple test kits, with or without help. The instrument used is a Google Form questionnaire. Sixty students from SMPIT An-Nahla Al-Islamy attended this event. From sixty students, 76.27% of the respondents show interest and enthusiast about the event. 75% understood the information about the misuse of Formaldehyde as food additives. All respondents stated that they now know how to detect Formaldehyde. 88.9% of the respondents agreed on the effectiveness of the training method and understood it.

Abstrak

Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan makanan jenis preservasi atau pengawet merupakan masalah yang masih marak dijumpai di lingkungan masyarakat. Penggunaan preservasi pada bahan konsumsi ditujukan agar makanan yang dijual mempunyai waktu jual yang panjang sehingga mengurangi frekuensi pembuangan barang jual yang meningkatkan keuntungan bagi para penjual. Penggunaan formalin pada barang konsumsi masih cukup tinggi yaitu sekitar 26.6% dari 517 sampel yang ditemukan tidak memenuhi syarat oleh BPOM RI. Mengetahui statistik ini maka diperlukan adanya pelatihan tentang bahaya bahan tambahan pangan formalin dan cara deteksi makanan yang mengandung formalin. Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah dengan memaparkan materi mengenai bahan tambahan pangan termasuk formalin, melakukan demonstrasi pembuatan kit uji formalin sederhana, terakhir partisipan membuat kit uji formalin dengan pendamping. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini yaitu angket yang diisi oleh partisipan melalui media Google Form. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 orang siswa SMPIT An-Nahla Al-Islamy. Data yang diperoleh dari angket menunjukkan 76,27% responden antusias dan tertarik dengan kegiatan, dengan tingkat pemahaman sebesar 75% dalam informasi mengenai penyalahgunaan formalin dalam bahan tambahan pangan, 100% responden menyatakan mengetahui pendeteksian formalin setelah mengikuti kegiatan, dengan 88,9% responden menyatakan metode pelatihan efektif dan dapat dipahami dengan baik.

Published
2021-12-20
How to Cite
Syahirah, A. S., Wafiq Nur Azizah, Sekar Jatiningsih, Atikah Nur Rahmawati, Bagus Nur Listiyono, Mega Gladiani Sutrisno, Yussi Pratiwi, Neneng Siti Silfi Ambarwati, & Setia Budi. (2021). PELATIHAN PEMBUATAN KIT KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PENDETEKSI AWAL MAKANAN MENGANDUNG FORMALIN DI SMPIT AN-NAHLA AL ISLAMY. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), SNPPM2021ST-189 . Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/25601