DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN DI DESA WISATA KAMPUNG TUDUNG KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH

Authors

  • Siti Khomsah Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Novanda Alim Setya Nugraha Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Halim Qista Karima Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Aditya Dwi Putro Wicaksono Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Lulu Mufidah Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Fajar Ibrahim Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Keywords:

kampung tudung, diversifikasi, anyaman, lidi, Tudung Village, diversification, woven-craft, coconut-stick

Abstract

Abstract

The main product of the bamboo-craftsmen group in Grujugan Village, Kebumen Regency, Central Java, is a bamboo cap (tudung). Because the tudung product has taken root in the community, Grujugan Village has branded itself as a Tudung Village. The problem of bamboo craftsmen in Grujugan Village is the lack of ability to innovate and diversify product. Therefore, this community service aims to train and mentoring craftsmen in product diversification. The method used is training and mentoring. During the training, the instructor teaches how to create new crafts, that are plates made from coconut sticks. Mentoring was held on July-August. Based on observations before the service was carried out, as many as 95% of the participants had not mastered making woven stick plates. After training and mentoring, 75% of participants were able to make stick plates, of which 50% were able to make stick plates neatly, while the other 25% of the participants were only at the stage of being able to understand the technique of weaving sticks into plates. In conclusion, this community service can enhance the abilities and skills of craftsmen, boost their innovation capabilities, and enable them to create new products in Tudung Village.

 

Abstrak

Produk utama kelompok perajin bambu di Desa Grujugan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah adalah tudung (caping bambu). Karena produk tudung yang sudah mengakar di masyarakat, Desa Grujugan membranding diri sebagai Kampung Tudung dengan ciri khas kerajinan tudung. Meskipun lama menggeluti kriya bambu, namun variasi produk belum banyak. Selain tudung, perajin membuat peralatan rumah tangga seperti besek, kukusan, dan tenggok. Permasalahan perajin bambu di Desa Grujugan adalah kurangnya kemampuan inovasi dan diversifikasi jenis produk. Oleh karenanya, pengabdian masyarakat ini bertujuan melatih dan mendampingi perajin untuk diversifikasi produk Kampung Tudung berupa piring anyaman kepada kelompok perajin Desa Grujugan. Metode yang digunakan adalah praktik langsung dan pendampingan. Pelatihan secara spesifik mengajarkan bagaimana membuat piring anyaman dari bahan yang lebih sesuai yaitu lidi. Pendampingan diberikan selama bulan Juli- Agustus. Berdasarkan observasi sebelum dilakukan pengabdian, sebanyak 95% peserta belum menguasai teknik pembuatan piring anyaman lidi. Setelah pelatihan dan pendampingan, 75% peserta mampu membuat piring lidi, dimana 50% mampu membuat piring lidi dengan rapi, sedangkan 25% peserta lainnya baru pada tahap mampu memahami teknik menganyam lidi menjadi piring. Kesimpulannya, pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dapat meningkatan kemampuan dan ketrampilan perajin, meningkatkan kemampuan inovasi perajin, dan mampu menghasilkan produk baru di Kampung Tudung.

Downloads

Published

2023-10-30

How to Cite

Khomsah, S., Nugraha, N. A. S. ., Karima, H. Q. ., Wicaksono, A. D. P. ., Mufidah, L. ., & Ibrahim, F. . (2023). DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN DI DESA WISATA KAMPUNG TUDUNG KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), SNPPM2023EK-91 - SNPPM2023EK-99. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/39301

Similar Articles

<< < 20 21 22 23 24 25 26 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.