Kolaborasi Multidisipliner: Membangun Desa Mandiri di Daerah Kepulauan Provinsi Maluku

Authors

  • Mohamad Syahril Sabda Universitas Negeri Jakarta
  • Peni Pinandhita Universitas Negeri Jakarta
  • Faza Ruziqyani Firdausa Universitas Negeri Jakarta
  • Annisa Marsha Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Community Empowerment, Kuliah Kerja Nyata, Maluku, Multidisciplinary, Multidisiplin, Pengabdian Masyarakat

Abstract

Abstract

Mandiri Village is a village that has a Village Development Index (IPD) of 78/100. An independent village describes the condition of a village which in all its parts has a quality that is close to good. To reach the level of an independent village, a village must improve and it needs a real role from various parties who can make reforms, this is also the case with Maluku Province. The method used in this service is ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, and Evaluation). Introduction begins with discussions and introductions to programs and cooperation agreements, Communication by communicating the outline of community service, Application with socialization activities and implementation of work programs, Reflection by reflecting on joint programs, and Extension by making program sustainability. The results of this community service are that the community welcomes every work program carried out, the subjects targeted in each work program participate actively, work program held is a solution to the problems found, and the government wants to continue some of the programs that have been made. This community service was carried out in Maluku Province through the XIIth Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan with the locations that will be discussed being Negeri Latuhalat, Negeri Mamala, Negeri Rumahkay, and Negeri Saleman.

 

Abstrak

Desa Mandiri adalah desa yang memiliki Indeks Pembangunan Desa (IPD) 78/100. Desa mandiri menggambarkan keadaan desa yang di seluruh bagiannya sudah memiliki kualitas yang mendekati baik. Untuk mencapai level desa mandiri maka sebuah desa harus berbenah dan perlu peran nyata dari berbagai pihak yang bisa membuat sebuah pembaruan, begitu juga dengan Provinsi Maluku. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, and Evaluation). Introduction dimulai dengan diskusi dan pengenalan program dan kesepakatan kerja sama, Communication dengan mengkomunikasikan garis besar pengabdian kepada masyarakat, Application dengan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program kerja, Reflection dengan merefleksikan program bersama, dan Extension dengan membuat keberlanjutan program. Hasil Pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat menyambut baik setiap program kerja yang dilakukan, subjek yang menjadi target di setiap program kerja berpartisipasi aktif, program kerja yang diselenggarakan merupakan solusi dari permasalahan yang ditemukan, dan pemerintah desa bersedia melanjutkan beberapa program yang dilaksanakan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Provinsi Maluku melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan ke-XII dengan titik lokasi yang akan menjadi pembahasan adalah Negeri Latuhalat, Negeri Mamala, Negeri Rumahkay, dan Negeri Saleman.

Downloads

Published

2024-11-15

How to Cite

Mohamad Syahril Sabda, Peni Pinandhita, Faza Ruziqyani Firdausa, & Annisa Marsha. (2024). Kolaborasi Multidisipliner: Membangun Desa Mandiri di Daerah Kepulauan Provinsi Maluku . Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), SNPPM2024BRL132 -SNPPM2024BRL143. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/50795