Generasi Digital Natives dalam Praktik Konsumsi Berita di Lingkungan Digital
DOI:
https://doi.org/10.21009/Communications.2.2.5Keywords:
Digital Natives, Kesenjangan Digital, MisinformasiAbstract
Dominasi interaksi warga di dunia digital masih menyisakan ketidaksetaraan antar generasi. Walau data menunjukkan dari 268 juta penduduk Indonesia, terdapat 355 juta pengguna seluler (133%). Dimana 91% mengakses informasi melalui ponsel, mayoritas interaksi digital ini berasal digital native. Digital natives (17-34 tahun) adalah generasi yang lahir berdampingan dengan perkembangan teknologi. Sedang digital immigrants (45-65 tahun) lahir sebelum teknologi digital berkembang pesat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dua kali wawancara dengan FGD dengan 55 orang responden. Ke 55 responden berasal dari digital natives (20) dan digital immigrants (35). Teknik wawancara menggunakan tidak terstruktur. Dengan analisis data bersifat deskriptif. Penelitian ini menemukan adanya misinterpretasi kompetensi digital, terutama dalam konsumsi informasi hoaks. Dibandingkan dengan generasi digital immigrant dalam mengkonsumsi berita, digital natives menunjukkan ketimpangan schemata dalam mengenali informasi digital. Kedua generasi masih mudah terprovokasi dengan kandungan emosional hoaks. Terjadi kendala untuk digital natives merubah kondisi sosial atas persebaran berita hoaks (digital divide). Pola patron-client menjadi salah satu penyebab hoaks menjadi informasi yang dipercaya juga oleh digital natives.
References
Anggraeni, D., & Suhartinah, S. (2018). Toleransi Antar Umat Beragama Perspektif KH. Ali Mustafa Yaqub. Jurnal Studi Al-Qur’an, 14(1), 59 - 77. doi:https://doi.org/10.21009/JSQ.014.1.05
Anwar, M. (2013). Modernisasi Pesantren: Pergeseran Tradisi dan Pudarnya Kyai. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 10, 19-42.
Aulia, R. N., Mardhiah, I., Gunawan, A., Isnaini, D. E. N., Firdaus, M., & Narulita, S. (2018). Pesantren-based Environmental Management in Equatorial Areas. Paper presented at the AIP Conf. Proc. AIP Conference Proceedings.
Azra, A. (1999a). Esei-esei intelektual Muslim dan pendidikan Islam: Logos Wacana Ilmu.
Azra, A. (1999b). Pendidikan Islam: tradisi dan modernisasi menuju milenium baru: Logos Wacana Ilmu.
Bashori, B. (2017). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 6(1). doi:10.22202/mamangan.1313
Basri, H. H. (2014). Keragaman Orientasi Pendidikan di Pesantren. Dialog, 37(2), 207–220.
Brewer, J. D. (2000). Ethnography. Philadelphia, PA: Philadelphia, PA : Open University Press.
Bruinessen, M. v. (2008). Traditionalist and Islamist Pesantrens in Contemporary Indonesia. In F. A. Noor, Y. Sikand, & M. v. Bruinessen (Eds.), The Madrasa in Asia, Political Activism and Transnational Linkages, 2008 (pp. 217). Amsterdam: Amsterdam University Press.
Bryman, A. (2008). Social Research Methods. Oxford: Oxford University Press.
Detik. (2016). Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub Wafat. Retrieved from https://news.detik.com/berita/3198463/mantan-imam-besar-masjid-istiqlal-kh-ali-mustafa-yaqub-wafat
Dhofier, Z. (1980). Tradisi pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Hafid, H. (2018). PENDIDIKAN PESANTREN DAN TANTANGAN MODERNISASI. Jurnal Kariman, 1(01), 47-66.
Hasbillah, U. (2019). Karakter Santri Dalam Filosofi Logo Darus-Sunnah: Mengenang 1000 Hari Wafatnya Sang Kiai. Retrieved from http://darussunnah.id/karakter-santri-dalam-filosofi-logo-darus-sunnah-mengenang-1000-hari-wafatnya-sang-kiai/
Hayati, N. R. (2015). Manajemen Pesan dalam Menghadapi Dunia Global. TARBAWI, 1(2), 97–106.
Irham. (2015). Pesantren dan Perkembangan Politik Pendidikan Agama di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, 13(1), 93–118.
Juandi, W., & Yasid, A. (2016). Discourse of Islamic Jurisprudence in Indonesian Ma'had Aly between Taqlidy and Manhajy. Journal of Indonesian Islam, 10(1). doi:10.15642/jiis.2016.10.1.139-158
Katni, & Saputro, A. D. (2017). The Role of Habitus in Developing Intellectual Capital Student at Ma'had Aly Al Furqon, Ponorogo. Muaddib : Studi Kependidikan dan Keislaman, 7(2). doi:10.24269/muaddib.v7i2.799
Kesuma, G. C. (2017). Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 2(1). doi:10.24042/tadris.v2i1.1740
LeCompte, M. D., & Schensul, J. J. (1999). Analyzing and Interpreting Ethnographic Data (Vol. 5). Walnut Creek, Calif: AltaMira Press.
Maksum, A. (2016). Model Pendidikan Toleransi di Pesantren Modern dan Salaf. JPAI Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 3(1), 81.
Pesantren, D. S. (2016). Profil Khadim Mahad. Retrieved from http://darussunnah.id/profil-khadim-mahad/
Sidiq, U. (2013). Pengembangan Standarisasi Pondok Pesantren. Nadwa, 7(1). doi:10.21580/nw.2013.7.1.544
Soebardi. (1976). The Palace of Islam. In M. Kay (Ed.), Study Indonesia History. Australia: Patman.
Stake, R. E. (1995). The Art of Case Study Research. Thousand Oaks: Sage Publications.
Wajdi, F. (2018). The Discourse of Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama with Considerations of Geertz’s Religion of Java. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(1), 45-60. doi:https://doi.org/10.21009/hayula.002.1.04
Wolcott, H. F. (1990). Making a Study "More Ethnographic". Journal of Contemporary Ethnography, 19(1), 44-72. doi:10.1177/089124190019001003
Yin, R. K. (2009). Case Study Research: Design and Methods (Vol. 5.). Thousand Oaks, Calif: Sage Publications.
Zamroji, M. (2017). Modernisasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren. Muróbbî: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(1), 33-63.
Ziemek, M. (1986). Pesantren dalam Perubahan Sosial. P3M, Jakarta.
Zulhimma, Z. (2013). Dinamika perkembangan pondok pesantren di Indonesia. Darul 'Ilmi: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 1(2), 165-181.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution licensethat allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangementfor the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online(e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.
Users/public use of this website will be licensed to CC BY