Hiperealitas Media Pada Pemilihan Umum Indonesia Tahun 2019
DOI:
https://doi.org/10.21009/Communicology.013.06Kata Kunci:
Hiperealitas, Pemilu, 2019, Realitas, MediaAbstrak
Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia tahun 2019 bisa jadi merupakan pemilu yang paling banyak menyita perhatian publik. Pada tahun 2014 silam, Prabowo Subianto dan Joko Widodo juga telah berhadapan dalam pemilihan presiden yang dimenangkan oleh pihak Joko Widodo sebesar 53.15 % suara. Pemilu tahun 2019 kali ini diwarnai carut marut pemberitaan, mulai dari debat masing-masing pasangan calon, debat para pendukung, hasil hitung yang berbeda pada masing-masing lembaga survey. Masing-masing calon mengklaim kemenangan pihaknya, media menunjukkan keberpihakan secara terang-terangan. Hal ini menimbulkan kegaduhan dimana-mana, masyarakat dibuat binggung, disini terjadi hiperealitas dimana yang di dalamnya merupakan sebuah kepalsuan yang berbaur dengan kenyataan; masa lalu berbaur dengan masa kini; fakta bersimpang siur dengan rekayasa; tanda melebur dengan realitas; dusta bersenyawa dengan kebenaran. Kategori kebenaran, kepalsuan, keaslian, isu-isu, dan realitas seakan-akan tidak berlaku lagi didalam dunia seperti itu. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, penulis mencoba menganalisis gambaran hiperealitas media dalam kasus pemilu 2019. Objek penelitian ini adalah dokumen cetak dan online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilu 2019 merupakan pemilu terparah dengan hiperelitas media yang sangat tinggi. Kecurangan disiarkan secara nyata dimana masing-masing pihak merasa benar dengan data yang direkayasa. Masyarakat mau tidak mau dipaksa menerima, mengkonsumsi dan mengkonstruksi sendiri informasi yang diterima. Hiperealitas media pada pemilu 2019 sangat berpotensi merusak kesatuan bangsa.
Referensi
Creswell, J. W. (2007). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Method Aproaches. SAGE Publications, 203–223. https://doi.org/10.4135/9781849208956
Fitria, H. (2016). Hiperrealitas dalam social media (studi kasus: makan cantik di senopati pada masyarakat perkotaan). Informasi, 45(2), 87. https://doi.org/10.21831/informasi.v45i2.7985
Hamid, S. A. (2016). Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat. Journal of Social Sciences and Humanities, (1), 214–226. Diambil dari file:///C:/Users/Asus/Downloads/15599-43467-1-SM.pdf
Komala, E. (2018). Media Sosial Sebagai Sebuah Ruang Hiperealitas. LINIMASA: JURNAL ILMU KOMUNIKASI, 1(2), 1. https://doi.org/10.23969/linimasa.v1i2.1077
Lexy J. Moleong, D. M. A. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT. Remaja Rosda Karya, 157. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2013.02.055
Manovich, L. (2001). What is new media? The New Media Theory Reader, 5–10.
Nashrullah, R. (2012). Internet dan Ruang Publik Virtual, Sebuah Refleksi atas Teori Ruang Publik Habermas. Jurnal Komunikator, 4, 26–35. Diambil dari http://journal.umy.ac.id/index.php/jkm/article/view/188
Pusat, J., Ilmu, P. P., & Indonesia, P. (n.d.). Jurnal Penelitian Politik Mitra Bestari Penanggung Jawab Pemimpin Redaksi Dewan Redaksi Redaksi Pelaksana Sekretaris Redaksi Produksi dan Sirkulasi.
Setiawan, S. (2017). Studi Kepustakaan. Gurupendidikan.co.id, 1. Diambil dari gurupendidikan.co.id/Stud- Kepustakaan-Pengertian-Tujuan-Peranan-Sumber-Strategi/
Sohana Abdul Hamid. (2016). Pengaruh Media Massa Terhadap Masyarkat. Journal of Social Sciences and Humanities, 1(1), 214–226. Diambil dari http://pengaruhmediamassa.blogspot.my/
Solihah, R. (2018). Peluang dan tantangan pemilu serentak 2019 dalam perspektif politik. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(1), 73. https://doi.org/10.14710/jiip.v3i1.3234
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Wakid, S. F., & Sugandi, B. (2019). Pemilu 2019 dalam Pusaran Hoaks, Bukti Lemahnya Literasi Digital? kompas, hal. 1.
Nugroho Bimo dan M. Yamin Panca Setia. 2015. Jokowi People Power. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140722_kpu_hasil_pilpres
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181215171713-32-353929/kpu-jumlah-pemilih-tetap-pemilu-2019-capai-192-juta
https://kumparan.com/@kumparannews/mengusut-penyebab-kematian-petugas-kpps-pemilu-2019-1r2h3epIMiW
https://support.muslimpro.com/hc/id/articles/115002006087-Top-10-Populasi-Umat-Muslim-Terbesar-di-Dunia
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution licensethat allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangementfor the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online(e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.
Users/public use of this website will be licensed to CC BY