Persepsi Warga Surabaya Timur Tentang Channel Youtube Atta Halilintar

Penulis

  • Elang Syach Putra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Noorshanti Sumarah
  • Fitri Norhabiba

DOI:

https://doi.org/10.21009/COMMUNICOLOGY.022.04

Kata Kunci:

persepsi, komunikasi interpersonal

Abstrak

ABSTRACT

Perception is a process of the occurrence of a stimulus received through the five senses which is then directed to the brain, so that an interpretation is obtained based on what the individual has seen or received. The perception that occurs is aimed at the response given by informants who are fans of Atta Halilintar and the people in Surabaya, the object that is perceived is Atta Halilintar's Youtube channel which is being talked about by many people, even many young people who are still in school love this channel. The problem studied in the writing of this scientific paper is the intrapersonal communication of informants which refers to perception, aims to explain and describe someone's impression, opinion, or view based on the facts that exist in residents of East Surabaya. The theory used in this research is the theory of perception. This theory uses the results of interviews as the main data in understanding reality based on stimuli. This research was conducted in the city of Surabaya using descriptive methods and then collected and analyzed using qualitative analysis, meaning that this research produces descriptive data in the form of written sentences from the informants' answers and responses to the object under study. The results of research on Surabaya people's perceptions on the Atta Halilintar Youtube channel explained that some informants thought that the Atta Halilintar channel was very motivating and interesting, some considered it normal. Based on the analysis data, it can be concluded that the Atta Halilintar Youtube channel has many positive things, but this is shown by certain groups depending on how they receive it and existing environmental factors.

Keywords: Atta Halilintar; Perception; Youtube.

 

ABSTRAK

Persepsi merupakan suatu proses terjadinya suatu rangsangan yang diterima melalui panca indra yang kemudian diarahkan menuju ke otak, sehingga didapatkan suatu tafsiran berdasarkan apa yang telah dilihat atau diterima oleh individu. Persepsi yang terjadi ditujukan kepada respon yang diberikan oleh informan yang merupakan fans Atta Halilintar dan masyarakat di Surabaya, objek yang dipersepsikan merupakan channel Youtube milik Atta Halilintar yang sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang bahkan banyak anak-anak muda yang masih bersekolah menggemari channel tersebut. Tujuan dalam penulisan artikel ini adalah komunikasi intrapersonal para informan yang merujuk ke persepsi, bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan kesan, pendapat, atau pandangan seseorang berdasarkan fakta-fakta yang ada pada warga Surabaya timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi. Teori tersebut menggunakan hasil wawancara sebagai data utama dalam memahami realitas berdasarkan rangsangan. Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya dengan menggunakan metode deskriptif kemudian dikumpulkan dan dianalisis menggunakan analisa kualitatif, artinya penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kalimat tertulis dari jawaban dan respon informan pada objek yang diteliti. Hasil dari penelitian tentang persepsi masyarakat Surabaya pada channel Youtube Atta Halilintar menjelaskan bahwa dari beberapa informan beranggapan channel Atta Halilintar sangat memotivasi dan menarik, sebagian menganggap biasa saja. Berdasarkan dari data analisis dapat disimpulkan bahwa channel Youtube Atta Halilintar memiliki banyak hal positif, namun hal tersebut ditunjukkan oleh kalangan tertentu tergantung dari cara mereka menerima dan faktor lingkungan yang ada.

Kata kunci: Atta Halilintar; Persepsi; Youtube.

Diterbitkan

2021-12-23

Cara Mengutip

Putra, E. S., Noorshanti Sumarah, & Fitri Norhabiba. (2021). Persepsi Warga Surabaya Timur Tentang Channel Youtube Atta Halilintar. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 206–219. https://doi.org/10.21009/COMMUNICOLOGY.022.04