STUDI KARAKTERISTIK PEMBANGKIT LISTRIK THERMOELEKTRIK MELALUI PEMANFAATAN PANAS KNALPOT SEPEDA MOTOR SPORT 150 CC
DOI:
https://doi.org/10.21009/JKEM.3.2.3Keywords:
Termolektrik, Pembangkit Listrik, Sirip Pendingin, Tegangan, ArusAbstract
Polusi pada kendaraan bermotor dihasilkan dari sisa hasil pembakaran pada mesin yaitu berupa gas. Gas buang pada kendaraan bermotor memiliki kandungan energi panas, energi panas yang terkandung dalam gas buang tergantung dari banyaknya putaran mesin. Semakin banyak putaran mesin maka panas yang dihasilkan dari gas buang akan semakin besar. Gas buang pada kendaraan bermotor dikeluarkan melalui knalpot sehingga komponen ini memiliki suhu paling tinggi saat sepeda motor bergerak. Panas fluida pada knalpot pada sepeda motor dapat mencapai lebih dari 300oC. Pada kesempatan ini telah diteliti karakteristik pembangkit listrik termoelektrik melalui pemanfaatan panas knalpot sport 150 cc dengan pendingin berbentuk slot fin. Karakteristik pembangkitan listrik oleh termoelektrik diuji besar daya yang dihasilkan pada kondisi temperatur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan delapan sensor termokopel untuk mengukur karakteristik termal yang terjadi dan Avometer untuk mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan pada kecepatan udara melewati kendaraan 4,7 m/s, 5,7 m/s dan 7,2 m/s yang disimulasikan dengan menggunakan fan, dan variabel putaran mesin 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm dan 4000 rpm. Hasil penelitian ini menunjukkan daya terbesar yang diperoleh 36,15 Watt pada putaran mesin 4000 rpm dan kecepatan angin 7,2 m/s. Pengaruh putaran mesin lebih dominan dari pada kecepatan angin, peningkatan daya terbesar terjadi pada putaran mesin antara 2000 rpm – 2500 rpm. Termoelektrik yang digunakan tipe refrigerator sehingga tidak tahan pada temperatur tinggi, pada saat mencapai termperatur tertentu kinerjanya mulai turun. Pada penelitian sejenis akan lebih baik jika menggunakan termoelektrik tipe generator.
References
James R.Welty dkk (2004). Dasar-dasar Fenomena Transport ; volume 2 transfer panas, Terjemahan: Gunawan Prasetio, Edisi keempat, Jakarta: Erlangga
Koestoer, Raldi Artono (2002). Perpindahan Kalor Untuk Teknik Mesin, Jakarta: Salemba Teknik.
Kreith, Frank (1997). Prinsip-prinsip Perpindahan Panas, Terjemahan: Arko Prijono, Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga
Mark W. Zemansky., and Richard H. Dittman (1986). Kalor dan Termodinamika Terjemahan: Suroso, Bandung: Penerbit ITB,.
Nandy Putra, R.A Koestoer, M. Adhitya, Ardian Roekettino, Bayu Trianto (2009). Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik Untuk Kendaraan Hibrid. Makara. Teknologi, Vol.13, No.2, Jakarta: FT-UI, h.53-56
Suyatmo, F (1996). Dasar-dasar Teknik Listrik, Jakarta: Rineka cipta.
Supriatna, Yayat (1999). Listrik Otomotif , Bandung: Angkasa.
Tipler, Paul (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik , Jakarta: Erlangga.
W. Culp, Archie (1996). Prinsip- prinsip Konversi Energi, Jakarta: Erlangga.