Pengembangan Homestay Berbasis Ramah Disabilitas Tunadaksa di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.21009/jppv4i1.07Abstract
Pariwisata menjadi kebutuhan setiap orang, pelayanan wisata menjadi hak semua orang termasuk bagi penyandang disabilitas terutama pada seseorang dengan disabilitas tuna daksa, tetapi pada faktanya industri pariwisata masih mengabaikan konsep ramah disabilitas terutama pada segi penyediaan fasilitas. Konsep Tourism for All merupakan konsep yang dibuat pada tahun 1989 di Inggris dengan menargetkan industri pariwisata terutama kepada para operator untuk meningkatkan kualitas suatu produk wisata dengan menawarkan produk wisata sesuai dengan ekspetasi berupa kenyamanan, atraksi dan keamanan terutama pada orang-orang yang berkebutuhan khusus. Kajian Pengembangan Homestay Berbasis Ramah Disabilitas Tuna Daksa di Pulau Pari bertujuan untuk memperluas segmentasi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pari dengan melihat potensi pengembangan homestay yang dapat diterapkan dengan menggunakan Konsep Rumah Ramah Disabilitas Tuna Daksa. Dalam penelitian metode yang digunakan adalah kualitatif yaitu memaparkan objek sebagaimana adanya sesuai dengan kondisi saat peneliti melakukan penelitian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa homestay yang ada di Pulau Pari masih dikatakan kurang ramah untuk penyandang disabilitas terutama disabilitas tuna daksa dikarenakan masih terdapat kekurangan dalam penyediaan fasilitas khusus bagi pengguna kursi roda seperti tidak ada akses ramp, hand rail, dan lainnya. Berdasarkan kekurangan diatas maka diperlukan adanya standarisasi dan penyesuaian fasilitas homestay yang ramah bagi penyandang disabilitas khususnya tuna daksa.
Kata kunci: Pulau Pari, Homestay, Disabilitas, Tuna Daksa.