PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ESP PADA GURU BAHASA INGGRIS SMK
Keywords:
ESP, material development, Vocational SchoolAbstract
Abstract
The change of curriculum has affected the approach of English learning in Indonesia, especially for Vocational School education. In curriculum 2013, the content of English material focuses on general English which does not meet students’ needs that require teachers to teach ESP. Therefore, teachers need to develop ESP teaching materials. The limitations of their knowledge, time, and experience make them uncreative and tend to choose the available book. Furthermore, the government do not facilitate them to have a training or workshop about material development. This community service program is urgent to conduct to help them in developing ESP teaching material. The teacher joined FGD, seminar, and workshop. The results of this community service program are; 1) there is improvement in teachers’ knowledge about ESP material development steps; 2) teachers’ motivation in developing ESP teaching material is increased, and 3) the quality of their ESP teaching material is quite good and applicable for their students.
Abstrak
Perubahan Kurikulum telah mempengaruhi pendekatan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini juga berpengaruh pada buku ajar yang diberikan untuk para peserta didik di SMK. Pada kurikukum 2013 bahan ajar yang disediakan berisi Bahasa Inggris secara umum (General English). Padahal adanya perbedaan jurusan di SMK menjadi tuntutan perbedaan kebutuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan mengharuskan guru mengajarkan ESP (English for Specific Purposes) sesuai dengan jurusan peserta didiknya. Tugas guru dalam pengembangan bahan ajar sangat dperlukan, akan tetapi dengan keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu, serta pengalaman pengembangan bahan ajar yang kurang membuat guru cenderung tidak kreatif dan hanya menggunakan bahan ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud saja. Selain itu ketersediaan pelatihan pengembangan bahan ajar dari MGMP maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat belum pernah dilakukan. Melihat pentingnya hal tersebut maka pelatihan pengembangan bahan ajar bagi guru-guru SMK dilakukan dengan beberapa metode seperti Focus Group Discussion (FGD) dan workshop. Hasil dari kegiatan ini ialah adanya peningkatan pemapahan guru akan langkah-langkah penegmbangan bahan ajar, adanya perbaikan bahan ajar Bahasa Inggris berbasis ESP dan adanya peningkatan motivasi guru untuk membuat buku ajar.