PELATIHAN PRODUKSI PAKAN MANDIRI DESA LUBUK SABAN
Abstract
Abstract
Bima Kencana group is a fishing-related community business group in Lubuk Saban Village. This business group's major issue, like that of farmers in general, is a lack of feed availability. The factory's commercial feed has a quality and quantity guarantee. The cost, on the other hand, is quite high. Natural feed, on the other hand, can be received for free from nature, but its availability is unpredictably variable (depending on the season). The community must be able to create self-sufficient feed or cultivate natural feed as an alternative feed as a solution to this challenge. This practice attempts to teach partners how to give feed on their own, which is likely to increase productivity. This activity employs the following methods: (1) the participatory approach method, (2) the conceptual approach method, (3) the theory and practice approach method, and (4) the reflective approach method. The activity's materials include (1) pelleted feed made from local raw materials and (2) tubifex cultivation using a Semi Closed Recirculating System (SCRS) with terraced trays. As a result of this activity, partner knowledge of pellet making increased by 49% (poor), with a skill score of 78% (good). Partners' knowledge of tubifex cultivation was increased by 64% (enough), with a skill value of 73%. (good). As a result of this activity, partners are now able to produce pellets on their own and cultivate tubifex. It does, however, require guidance in terms of good production management and product marketing.
Abstrak
Kelompok Bima Kencana adalah kelompok usaha masyarakat Desa Lubuk Saban yang bergerak dalam bidang perikanan. Tidak berbeda dari pembudidaya pada umumnya, masalah terbesar kelompok usaha ini adalah penyediaan pakan. Pakan komersil hasil pabrik memang memiliki kualitas dan jumlah yang terjamin. Namun harganya relatif mahal. Adapun pakan alami, dapat diperoleh gratis dari alam, namun ketersediaannya tidak tetap (tergantung musim). Solusi dari permasalahan tersebut adalah masyarakat harus mampu memproduksi pakan mandiri atau membudidayakan pakan alami sebagai pakan alternatif. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mitra agar mampu menyediakan pakan secara mandiri, diharapkan dapat meningkatkan omset. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah (1) Metode pendekatan partisipatif, (2) Pendekatan Konseptual, (3) Pendekatan Teori dan Praktik, dan (4) Pendekatan Reflektif. Materi kegiatan mencakup (1) Pembuatan pellet dengan memanfaatkan bahan baku lokal, (2) budidaya tubifex menggunakan Semi Closed Resirculating System (SCRS) dengan nampan bertingkat. Hasil dari kegiatan ini diperoleh peningkatan pengetahuann mitra tentang pembuatan pellet adalah sebesar 49% (kurang baik) dengan nilai keterampilan 78% (baik). Peningkatan pengetahuan mitra tentang budidaya tubifex sebesar 64 % (cukup) dengan nilai keterampilan 73% (baik). Dari kegiatan ini, mitra sudah mampu memproduksi pellet secara mandiri dan mampu membudidayakan tubifex. Namun masih membutuhkan pembinaan terkait manajemen produksi dan pemasaran produk yang baik.