PELATIHAN PEMASANGAN SEL SURYA SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF

Authors

  • Imam Arif Rahardjo Universitas Negeri Jakarta
  • Suyitno Universitas Negeri Jakarta
  • Massus Universitas Negeri Jakarta
  • M. Djaohar Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Installation, solar cells, alternative, power plant

Abstract

Abstract

Installation of solar energy through solar cells as an alternative power plant is a solution, but to be able to utilize solar energy as a fulfillment of energy needs, education is needed for the community, so that people can optimally use it. Moreover, when viewed from the age composition of the dominant population from the age of 15-64 years or by 63.3 percent. The rest are aged 0-14 years and 65 years. On this basis, this training is aimed at youth, especially youth organizations. So that in order to educate the public in order to increase community competence about the use of solar energy as a power plant, the background for this Community Service activity is as a contribution to environmental care. The methods used in the training on the installation of Solar Cells as alternative power plants are used as many as 4 methods, namely the lecture method, demonstration / demonstration method, discussion / question and answer method, and practical / psychomotor skills method. Based on the results of the training, there was an increase in the knowledge and skills of the participants by 25% from the previous average value of 59.3 to 74. When viewed from the average increase in the percentage gain score of 56.1%. At the pretest the percentage of participants who met the minimum completeness criteria only reached 2% of the total participants, while at the posttest the percentage of participants who met the minimum completeness criteria rose to 77% of the total participants.. It can be concluded that the training on installing Solar Cells as an alternative power plant is quite effective.

 

Abstrak

Pemasangan energi surya melalui sel surya sebagai pembangkit listrik alternatif merupakan salah satu solusi, namun untuk dapat memanfaatkan energi surya sebagai pemenuhan kebutuhan energi diperlukan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal. Apalagi jika dilihat dari komposisi usia penduduk yang dominan dari usia 15-64 tahun atau sebesar 63,3 persen. Sisanya berusia 0-14 tahun dan 65 tahun. Atas dasar itu, pelatihan ini ditujukan kepada pemuda, khususnya organisasi kepemudaan. Sehingga dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam rangka peningkatan kompetensi masyarakat tentang pemasangan energi surya sebagai pembangkit listrik, melatarbelakangi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini sebagai kontribusi terhadap kepedulian lingkungan. Metode yang digunakan dalam pelatihan pemasangan sel surya sebagai pembangkit listrik alternatif ini digunakan sebanyak 4 metode yaitu metode ceramah, metode demonstrasi/demonstrasi, metode diskusi/tanya jawab, dan metode praktik / keterampilan psikomotorik.Berdasarkan hasil pelatihan, terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 25% dari nilai rata-rata sebelumnya sebesar 59,3 menjadi 74. Jika dilihat dari peningkatan rata-rata persentase perolehan skor sebesar 56,1%. Pada saat pretest persentase peserta yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum hanya mencapai 2% dari keseluruhan peserta, sedangkan pada saat posttest persentase peserta yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum naik hingga 77% dari keseluruhan peserta. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan pemasangan sel suryas sebagai pembangkit listrik alternatif cukup efektif.

Author Biography

M. Djaohar, Universitas Negeri Jakarta

Abstract

Installation of solar energy through solar cells as an alternative power plant is a solution, but to be able to utilize solar energy as a fulfillment of energy needs, education is needed for the community, so that people can optimally use it. Moreover, when viewed from the age composition of the dominant population from the age of 15-64 years or by 63.3 percent. The rest are aged 0-14 years and 65 years. On this basis, this training is aimed at youth, especially youth organizations. So that in order to educate the public in order to increase community competence about the use of solar energy as a power plant, the background for this Community Service activity is as a contribution to environmental care. The methods used in the training on the installation of Solar Cells as alternative power plants are used as many as 4 methods, namely the lecture method, demonstration / demonstration method, discussion / question and answer method, and practical / psychomotor skills method. Based on the results of the training, there was an increase in the knowledge and skills of the participants by 25% from the previous average value of 59.3 to 74. When viewed from the average increase in the percentage gain score of 56.1%. At the pretest the percentage of participants who met the minimum completeness criteria only reached 2% of the total participants, while at the posttest the percentage of participants who met the minimum completeness criteria rose to 77% of the total participants.. It can be concluded that the training on installing Solar Cells as an alternative power plant is quite effective.

 

Abstrak

Pemasangan energi surya melalui sel surya sebagai pembangkit listrik alternatif merupakan salah satu solusi, namun untuk dapat memanfaatkan energi surya sebagai pemenuhan kebutuhan energi diperlukan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal. Apalagi jika dilihat dari komposisi usia penduduk yang dominan dari usia 15-64 tahun atau sebesar 63,3 persen. Sisanya berusia 0-14 tahun dan 65 tahun. Atas dasar itu, pelatihan ini ditujukan kepada pemuda, khususnya organisasi kepemudaan. Sehingga dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam rangka peningkatan kompetensi masyarakat tentang pemasangan energi surya sebagai pembangkit listrik, melatarbelakangi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini sebagai kontribusi terhadap kepedulian lingkungan. Metode yang digunakan dalam pelatihan pemasangan sel surya sebagai pembangkit listrik alternatif ini digunakan sebanyak 4 metode yaitu metode ceramah, metode demonstrasi/demonstrasi, metode diskusi/tanya jawab, dan metode praktik / keterampilan psikomotorik.Berdasarkan hasil pelatihan, terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 25% dari nilai rata-rata sebelumnya sebesar 59,3 menjadi 74. Jika dilihat dari peningkatan rata-rata persentase perolehan skor sebesar 56,1%. Pada saat pretest persentase peserta yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum hanya mencapai 2% dari keseluruhan peserta, sedangkan pada saat posttest persentase peserta yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum naik hingga 77% dari keseluruhan peserta. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan pemasangan sel suryas sebagai pembangkit listrik alternatif cukup efektif.

Downloads

Published

2021-12-20

How to Cite

Arif Rahardjo, I., Suyitno, Massus, & Djaohar, M. . (2021). PELATIHAN PEMASANGAN SEL SURYA SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF . Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), SNPPM2021L-38 - SNPPM2021L-46. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/25733

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.