PELATIHAN DIAGNOSA DAN PERBAIKAN RINGAN AIR CONDITIONER (AC)UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA
Keywords:
Air Conditioner (AC), Diagnose, Independence, Training, Repair, Diagnosis, Kemandirian, Pelatihan, PerbaikanAbstract
Abstract
The topography of the Leading Assisted Area of the Faculty of Engineering, UNJ, is in Pantai Mekar Village, Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java, which is located at the mouth of a river, causing the area to have hot and humid weather. This condition encourages local people to use air conditioning devices or better known as air conditioners (AC). AC users often neglect regular maintenancewhich in turn causes a decrease in performance in this AC system. In general, this decrease in performancecan be corrected by the AC user himself if he knows the cause (diagnosis). Therefore, it is important to equip people who usually operate this air conditioner, through training to increase the independence of thevillage community so that they can diagnose and carry out minor repairs of their own air conditioning system. The training was carried out by providing material in the form of an understanding of air conditioning, basic theory of air conditioning and how to diagnose and repair home air conditioners. Aftercompleting the provision of material, then the next practice of diagnostics and light repair of home air conditioners. The results of the training which were measured qualitatively showed that the trainees gainedadditional knowledge about AC theory and also AC fault diagnosis which can be used as additional knowledge in increasing the independence of the village community.
Abstrak
Topografi Wilayah Binaan Unggulan Fakultas Teknik UNJ yaitu di Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang berada di muara sungai menyebabkan daerah itu memiliki cuaca yang panas dan lembab. Kondisi ini mendorong masyarakat setempat menggunakan alat pengkondisian udara atau yang lebih dikenal dengan AC (air conditioner). Pengguna AC kerap mangabaikan perawatan secara berkala yang pada akhirnya menyebabkan terjadi penurunan kinerja pada sistim AC ini. Pada umumnya penurunan kinerja ini dapat diperbaiki oleh pengguna AC itu sendiri apabilamengetahui penyebabnya (diagnosis). Oleh karena itu penting untuk membekali masyarakat yang biasa mengoperasikan AC ini, melalui pelatihan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa agar dapat mendiagnosa dan melakukan perbaikan ringan sistem AC-nya sendiri. Pelatihan dilakukan dengan pemberian materi berupa pengertian tentang AC, teori dasar AC dan cara diagnosa dan perbaikan ringan AC rumah. Setelah selesai pemberian materi maka dilanjutkan praktik diagnosa dan perbaikan ringan ACrumah. Hasil pelatihan yang diukur secara kualitatif menunjukkan bahwa peserta pelatihan mendapatkanpengetahuan tambahan tentang teori AC dan juga diagnosa kerusakan AC yang dapat dijadikan tambahanpengetahuan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat desa.