MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENDIDIK PAUD DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN HYFLEX PADA TATAP MUKA TERBATAS DI PAUD

  • Hikmah Munawaroh Universitas Negeri Jakarta
  • Sofia Hartati Universitas Negeri Jakarta
  • Sri Kuswantono Universitas Negeri Jakarta
  • Yasmin Faradiba Universitas Negeri Jakarta
  • Yudrik Yahya Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Pembelajaran online, Tatap muka terbatas, Pembelajaran Hyflex, PendidikPAUD

Abstract

Abstract

The problem that arises at the Community Service Center is facing changes in the learning system. Where face-to-face learning changes directly to online learning, then changes to limited face-to-face. Problems that arise are not only from the side of the child but also from the educator himself. From the point of view of children, they are not enthusiastic about online learning because the material presented is boring and full of academics. On the side of school readiness, and the teacher's ability to carry out hybrid learning (mixed because they do not yet have the capacity to design flexible hybrid learning, the ability to use ICT tools and provide media according to children's needs. Solutions that can be made are in the form of outreach and training on learning implementation strategies online and the development of knowledge about digital stories as a means of early childhood learning.The methods or approaches offered to solve partner problems are online training and seminars.In this training method, several techniques are used, including lecture techniques, question and answer, observation/observation, demonstration , discussions are conducted online. First, an initial analysis or needs analysis is carried out. This initial analysis or needs analysis involves interviews and discussions with PAUD educators, supervisors and PAUD mothers about the learning problems faced and developing at the moment. Then proceed to the preparatory process stage, namely making a questionnaire about the right way to apply learning in PAUD and the hyflex learning approach. The next stage is implementation, at this stage the implementation of socialization is carried out online through the zoom and face-to-face applications which have been carried out since April 2022. Next is mentoring, the last process is carried out to see an increase in PAUD educators in implementing hyflex learning at PAUD institutions. In addition, the success of this activity can be seen from the increased knowledge of PAUD educators about the implementation of hyflek learning in the application of the independent learning curriculum. Based on the evaluation that has been carried out from this community service activity it worked well, the success of this activity can be seen by the increased knowledge of PAUD educators about preparing hyflex learning for early childhood. After the activity, almost all participants were quite enthusiastic and felt the benefits of the community service activities they had participated in. They also proposed their involvement in further community service activities.

 

Abstrak

Permasalahan yang muncul di tempat Pengabdian kepada Masyarakat adalah menghadapi perubahan dalam system belajar. Dimana pembelajaran tatap muka secara  langsung berganti menjadi pembelajaran online, kemudian berganti menjadi tatap muka  terbatas. Permasalahan yang muncul tidak hanya dari sisi anak tetapi juga dari pendidik itu  sendiri. Dari sisi anak tidak semangat dengan pembelajaran online karena materi yang disajikan  membosankan dan full akademis. Di sisi kesiapan sekolah, dan kemampuan guru dalam melakukan  pembelajaran hybrid (campuran karena belum punya kapasistas dalam merancang pembelajaran  hybrid yang fleksibel, kemampuan dalam menggunakan perangkat TIK dan menyediakan  media yang sesuai kebutuhan anak. Solusi yang dapat dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan tentang strategi  pelaksanaan pembelajaran online dan pengembangan pengetahuan tentang cerita digital  sebagai sarana pembelajaran anak usia dini. Metode atau pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra  yaitu pelatihan dan seminar online. Dalam metode pelatihan ini, digunakan beberapa teknik,  diantaranya teknik ceramah, tanya jawab, observasi/pengamatan, demonstrasi, diskusi yang  dilakukan secara online. Pertama dilakukan analisis awal atau analisis kebutuhan. Analisis awal  atau analisis kebutuhan ini dengan wawancara dan diskusi dengan pendidik PAUD, penilik dan  bunda PAUD tentang permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan berkembang saat ini.  Kemudian dilanjutkan ke tahap proses persiapan, yaitu membuat kuesioner tentang cara yang  tepat untuk menerapkan pembelajaran di PAUD dan pendekatan pembelajaran hyflex. Tahap  selanjutnya adalah pelaksanaan, pada tahap ini dilakukan pelaksanaan sosialisasi dilakukan  secara online melalui aplikasi zoom dan tatapmuka yang dilakukan sejak bulan April 2022.  Selanjutnya adalah pendampingan, proses yang terakhir ini dilakukan untuk melihat  peningkatan pendidik PAUD dalam melaksanakan pembelajaran hyflex di Lembaga PAUD.  Selain itu, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pengetahuan pendidik  PAUD tentang pelaksanaan pembelajaran hyflek pada penerapan kurikulum merdeka belajar. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini  berhasil dengan baik, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dengan meningkatnya  pengetahuan pendidik PAUD tentang menyiapkan pembelajaran hyflex bagi anak usia dini.  Setelah kegiatan hampir seluruh peserta cukup antusias dan merasakan manfaat dari kegiatan  pengabdian masyarakat yang telah di ikuti. Mereka juga mengusulkan pelibatanya pada  kegiatan pengabdian selanjutnya.  

Published
2022-12-20
How to Cite
Munawaroh, H., Hartati, S., Kuswantono, S., Faradiba, Y., & Yahya, Y. (2022). MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENDIDIK PAUD DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN HYFLEX PADA TATAP MUKA TERBATAS DI PAUD. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), SNPPM2022P-420 . Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/33424