PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA KARYA PANDAI BESI MELALUI PENGGUNAAN MESIN TEMPA UNTUK MENINGKATKAN KUANTITAS BARANG PRODUKSI
Keywords:
Karya village, forging machines, blacksmith, training, assistance, Desa karya, mesin tempa, pandai besi;, pelatihan, pendampinganAbstract
Abstract
The Blacksmith Village community group is one of the community groups whose livelihood is blacksmithing, so they can produce work that has economic value. However, in the process, this community group faces many problems, including the use of traditional production tools, so the number of goods produced every day still needs to be improved. The PKM activities aim to resolve the problems faced by partners, namely by using more modern production equipment such as forging machines. The method implemented in PKM activities is a method that involves the community directly in participating in each PKM program that is implemented, through socialization, training and practice, mentoring, evaluation, and sustainability of the program after the PKM is completed. The results of PKM activities show that partners' understanding regarding the use of forging machines has increased based on the results of distributing questionnaires, namely from 50% to 90%. Apart from that, the use of forging machines can increase the quantity of goods produced every day from 1-2 pieces of equipment to 3 pieces of equipment. Based on this, it can be concluded that the use of more modern equipment can help partners/craftsmen to increase the quantity of goods produced.
Abstrak
Kelompok masyarakat desa karya pandai besi merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai pandai besi, sehingga mereka mampu mengahsilkan karya yang memiliki nilai ekonomi. Namun dalam prosesnya kelompok masyarakat ini menghadapi banyak permasalahan, diantaranya penggunaan alat produksi yang masih tradisional, sehingga jumlah barang yang dihasilkan setiap harinya masih belum maksimal. Kegiatan PKM yang dilaksnakan bertujuan untuk menyelesaikan permaslahan yang dihadapi mitra, yaitu dengan menggunaan alat produksi yang lebih modern seperti mesin tempa. Metode yang dilaksakan dalam kegiatan PKM, yaitu metode yang melibatkan masyarakat secara langsung untuk mengikuti setiap program PKM yang dilaksankan, melalui langkah-langkah sosialisasi, pelatihan dan praktek, pendampingan, evaluasi, serta keberlanjutan program setelah PKM selesai dilaksanakan. Hasil kegiatan PKM menunjukan bahwa pemahaman mitra terkait penggunaan mesin tempa meningkat berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, yaitu dari 50% menjadi 90%. Selain itu, penggunaan mesin tempa mampu meningkatkan kuantitas barang yang dihasilkan setiap harinya dari yang awalnya 1-2 kodi alat perkakas menjadi 3 kodi. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan peralatan yang lebih modern dapat membantu mitra/perajin untuk meningkatkan kuantitas barang yang dihasilkan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.