Fenomenologi Persepsi Pelaku Perselingkuhan Undercurrent dalam Pernikahan Analisis Enklarandes Verstehen

Penulis

  • Sadath Ode Arwa Magister of Communication
  • Andi Mirza Ronda Universitas Sahid Jakarta
  • Des Hanafi Universitas Sahid Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/COMM.1102.01

Kata Kunci:

Interaksi simbolik, Fenomenologi, Persepsi

Abstrak

ABSTRACT

Infidelity has always been an interesting topic to talk about amongst peers or even a viral headline on our social media. This phenomenon is also known as an undercurrent social symptom that is based on emotional connection and leans more on the doers' biological needs. The researcher is interested in finding the perception of the doers of committing infidelity despite their legal status. The research relies on the Phenomenology of Perception and Symbolic Interactionism. Narrations, stories, and wordings are being used as a qualitative analysis of the characteristics of Enklarendes Verstehen which started with silence. Analysis was carried out through an interpretive approach. The informant's status when asked for information was still (husband/wife), had or was still having an affair Silence is crucial and effective in listening and gathering valuable information to reach an understanding of the actions of other people in doing something. The research concludes that the act of infidelity results in the doers having two opposite feelings at the same time; happy yet restless, exciting but feels so challenged and addicted such as the spice of rujak. This is aligned with the phenomenology of communication that there is no conceptual schema besides an experience to reveal the truth than an observation.

Keywords: Phenomenology, Perception, Symbolic Interactionism

 

ABSTRAK

Hubungan perselingkuhan kerap menjadi topik seru bahkan viral dibicarakan dalam beranda media sosial. Fenomena perselingkuhan ini juga disebut sebagai gejala sosial “Arus bawah” (Undercurrent) yang dilandasi kedekatan emosional dan cenderung berorientasi pada kebutuhan biologis. Peneliti tertarik untuk mengetahui persepsi perselingkuhan bagi pelaku mengingat kebanyakan dari mereka telah menyandang status resmi. Penelitian ini bersandar pada fenomenologi persepsi dan teori interaksi simbolik. Narasi, cerita, kata-kata dan tatanan bahasa digunakan sebagai sumber data kualitatif yang dianalisis dengan karakteristik Enklarendes Verstehen yang dimulai dengan diam. Analisis dilakukan melalui pendekatan interpretif. Status informan saat dimintai keterangan masih berstatus (suami/istri), pernah dan masih melakukan perselingkuhan. Diam adalah cara efektif untuk menangkap pengertian dan pemahaman yang berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam pengalaman tertentu sehingga dapat memperoleh nilai dan pengalaman yang berkualitas. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa perselingkuhan memberikan dua rasa yang berbeda dalam waktu bersamaan, senang tetapi tidak tenang, seru dan menantang bahkan menagihkan seperti pedas-pedas rujak. Sejalan dengan apa yang menjadi hakikat fenomenologi dalam komunikasi bahwa tidak ada skema konseptual diluar pengalaman langsung yang memadai untuk menyingkapkan kebenaran, hanya lewat perhatian yang sadar kebenaran dapat diketahui.

Kata Kunci:. Interaksi simbolik, Fenomenologi, Persepsi

Referensi

Aksan, Nilgun, Buket Kisac, Mufit Aydin dan Sumeyra Demiburken. (2008). World Conference
on Educational Sciences 2009 (Symbolic Interaction Theory).
Annur, Cindy Mutia. Kasus perceraian di Indonesia melonjak, diperoleh dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/01/kasus-perceraian-di-indonesia-melonjak-lagi-pada-2022-tertinggi-dalam-enam-tahun-terakhir dikunjungi pada September, 18 2021
Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Traditions. Third Edition. Thousand Oaks, CA: Sage.
Derung, Teresia Noiman. (2017). Interaksionisme Simbolik dalam Kehidupan Bermasyarakat, Vol. 2 No. 1
Dihni, Vika Azkiya. Maraknya kasus perceraian di Indonesia, diperoleh dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/21/kasus-perceraian-di-indonesia-masih-marak-ini-penyebabnya dikunjungi pada September, 18 2021
Finlay, Linda. (2013). Unfolding the Phenomenological Research Process Iterative Stages of
“Seeing Afresh”. Journal of Humanistic Psychology, 53 (2): 172 – 201.
Firdha, Merry dan Meria Octavianti. (2016). Konstruksi Makna Kencan di Situs Pencarian
Jodoh Tinder (Studi Fenomenologi Pada Pria Pengguna Tinder di Jakarta).
Firdiana, Cervia, Eko Harry Susanto dan Sisca Aulia. (2020). Penggunaan Media Sosial Tinder
dan Fenomena Pergaulan Bebas di Indonesia, 4 (1), 112-118
Littlejohn, S. W. (2002). Theories of Human Communication. Belmont, CA: Wadsworth.
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2005). Theories of human communication. Belmont, Calif: Thomson/Wadsworth.
Littlejohn, S. w., & Foss, K. A. (2008). Theories of Human Communication. Ninth edition. Singapore: Cengage learning asia Pte Ltd.
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss.(2009). Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika
Littlejohn, Stephen W., and Karen A. Foss. (2011). Theories of Human Communication. 10th.
Kuswarno, Engkus. (2009). Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi; Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian, Bandung: Widya Padjajaran.
Merleau-Ponty, Maurice. (2002). Phenomenology of Perception. Routledge Classics.
Miller, K. (2005). Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts. McGraw-Hill.
Mulyana, D. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy, Dadang Rahmat Hidayat, Siti Karlinah, Susanne Dida, Tine Silvana Rachmawati, Asep Suryana & Jenny Ratna Suminar. (2018). Komunikasi Kesehatan: Pemikiran dan Penelitian. Bandung: Rosda.
Orbe, M. P. (2009). Fenomenologi.
Ronda, Andi Mirza. (2018). Tafsir kontemporer ilmu komunikasi. Tangerang: Indigo Media.
Rosenberg, K. P. (2018). Infidelity: Why men and women cheat. Da Capo Press.
Sari, Widya Permata dan Rina Sari Kusuma. (2018). Presentasi Diri dalam Kencan Online pada
Situs dan Aplikasi Setipe dan Tinder, Vol 11 No. 2
Smith, Jonathan A. (2006). Qualitative Psychology: Practical Guide to Research Methods. New Delhi: Sage.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta
Sohn, Brian Kelleher dkk. (2017). Hearing The Voices of Students and Teachers: A Phenomenological Approach to Educational Research. Qualitative Research in Education, Vol. 6 No. 2, June 2017. DOI: 10.17583/are.2017.2374
Wagers, F. S. (2008). The Relationship, If Any, Between Marriage and Infidelity. Journal of Couple & Relationship Therapy: Innovations in Clinical and Educational Interventions, 135-148.
West, Richard dan Turner, Lynn H. (2009). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (Introducing Communication Theory: Analysis and Application). Jakarta: Salemba Humanika.
Zare, B. (2011). Review of studies on Infidelity. In 3rd International Conference on Advanced Management Science (pp. 182-186).

Diterbitkan

2023-12-27

Cara Mengutip

Ode Arwa, S., Andi Mirza Ronda, & Des Hanafi. (2023). Fenomenologi Persepsi Pelaku Perselingkuhan Undercurrent dalam Pernikahan Analisis Enklarandes Verstehen. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(2), 163–177. https://doi.org/10.21009/COMM.1102.01