Metode PEGAS (Pose, Ekspresi, Gerakan Tangan, Atraktif dan Suara) sebagai Cara Mengatasi Grogi Public Speaking

Penulis

  • Fauzi Noerwenda
  • Eva Rufaida Rahman Universitas Islam Bandung
  • Nenden Naila Karima
  • Ike Junita Triwardhani

DOI:

https://doi.org/10.21009.COMM.033.02

Kata Kunci:

Hambatan Public Speaking; Komunikasi Non-Verbal; Public Speaking

Abstrak

Public speaking adalah sebuah core skill atau kemampuan utama yang dibutuhkan pada era digital. Kemampuan public speaking telah dilatih pada pendidikan formal sejak tingkat dasar dengan mulai dituntutnya siswa melakukan presentasi di depan kelas. Public speaking pada pelaksanaannya memiliki tantangan yang sering dirasakan oleh para pembicara, salah satunya adalah munculnya perasaan grogi. Perasaan grogi adalah perasaan yang muncul ketika seorang pembicara merasa canggung ketika tampil dihadapan publik. Perasaan grogi dapat diatasi dengan cara pembicara


menerapkan metode PEGAS yang terdiri dari unsur komunikasi dalam kategori non verbal. Tulisan ini memiliki tujuan untuk membuka wawasan dan pengetahuan baru tentang cara mengatasi grogi yang biasa muncul dalam pelaksanaan public speaking dan memperkenalkan Metode PEGAS sebagai salah satu cara dalam mengatasi grogi pada public speaking ke khalayak lebih luas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap ahli/expert dalam bidang public speaking yakni salah satu founder lembaga pelatihan public speaking yang juga sudah sering menjadi seorang pembicara dan juga MC dalam berbagai macam kegiatan. Informan menyebutkan PEGAS merupakan sebuah unsur yang merumuskan secara sederhana mengenai tingkat kemampuan public speaking seseorang. PEGAS adalah singkatan yang terdiri dari pose, eskpresi, gerakan tangan, atraktif dan suara. Unsur PEGAS ini bisa menjadi ciri untuk mengetahui tingkat grogi narasumber bahkan juga bisa menjadi ciri tingkat percaya diri.

Referensi

Ambarawati, A. (2021). Urgensi Keterampilan Komunikasi Nonverbal Guru pada Era Society 5.0. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 12(2).

Anggriani, D., Hamima, N. W., Azka, K. F. L., & Umara, N. S. (2022). Mengembangkan Keterampilan Berbicara dan Rasa Percaya Diri Melalui Public Speaking bagi Anak Panti Asuhan Wisma Karya Bakti. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–6.

Arbi, M., Dedi, B. ;, & Rahadi, R. (2021). Analisis Komunikasi Interpersonal Antar Mahasiswa President University. Jurnal Communicology, 9(1), 123–137. http://journal.unj.ac.id/

Bonoma, T. V., & Felder, L. C. (1977). Nonverbal Communication in Marketing: Toward a Communicational Analysis. Journal of Marketing Research, 14(2), 169–180. https://doi.org/10.1177/002224377701400204

Cuddy, A. J. C., Wilmuth, C. A., & Carney, D. R. (2012). The Benefit of Power Posing Before a High-Stakes Social Evaluation. Harvard Business School Working Paper, 13(027), 1–18. https://doi.org/10.3928/0147-7447-19980301-23

Daryanto, & Rahardjo, M. (2016). Teori Komunikasi. Gava Media.

Girsang, L. R. M. (2018). Public Speaking sebagai Bagian dari Komunikasi Efektif (Kegiatan PKM di SMA Kristofforus 2, Jakarta Barat). Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan, 2(2), 81–85. https://doi.org/10.30813/jpk.v2i2.1359

Kasmita, M., Hery, R. N., Rifani, R., Asmunandar,

Aswan, M., & Umar, F. (2023). Pelatihan Public Speaking Membangun Kepercayaan Diri dan Berbicara Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Telkom Makassar. Joong-Ki: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 440–446.

KBBI. (t.t.). Grogi. https://kbbi.web.id/grogi .

Moleong, J. L. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Muharman, N., Sulaiman, A., Anisah, N., & Sartika, M. (2020). Analisis Kemampuan Public Speaking Kepala Sekolah Tingkat SMP Negeri Di Kota Banda Aceh. Jurnal Communicology , 8(1), 40–49. http://journal.unj.ac.id/

Nurhadi, Z. F. (2017). Teori Komunikasi Kontemporer. Kencana.

Pahrudin, P. (2020). Pengantar Ilmu Public Speaking. ANDI.

Purbakusuma, A. I. M. (2021). Analisis Fenomenologi Perilaku Komunikasi Etnis Tionghoa Di Kota Batam. Jurnal Communicology , 9(1), 69–83. http://journal.unj.ac.id/

Puspitasari, N. (2023). Peningkatan Kapasitas Mahasiswa Melalui Pelatihan Public Speaking. Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi, 2(2), 89–96. https://doi.org/10.54099/jpma.v2i2.622

Sari, R. K. (2023). Berbicara Tanpa Kecemasan dalam Praktek Public Speaking. Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 8(3), 164–177. https://doi.org/10.58487/akrabjuara.v8i3.2147

Stake, R. E. (1995). The Art of Case Study Research. SAGE Publications, Inc.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Diterbitkan

2024-12-29

Cara Mengutip

Noerwenda, F., Rahman, E. R., Karima, N. N., & Triwardhani, I. J. (2024). Metode PEGAS (Pose, Ekspresi, Gerakan Tangan, Atraktif dan Suara) sebagai Cara Mengatasi Grogi Public Speaking . Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 191–203. https://doi.org/10.21009.COMM.033.02