Islam and State: A Study on Al-Mawardi and An-Nabhani’s thought and its Compatibility in Indonesian Context

Penulis

  • Fathor Rohman Program Studi Magister Studi Islam, Fakultas Agama Islam of Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • M Hilali Basya Magister Studi Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Sopa Sopa Program Studi Magister Studi Islam, Fakultas Agama Islam of Universitas Muhammadiyah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/005.02.06

Kata Kunci:

Islamic political thougt, Al- Mawardi, An-Nabhani, Islam, state relathionship, Indonesia

Abstrak

Meskipun studi tentang pemikiran politik Islam di Indonesia sudah banyak dilakukan, masih sangat sedikit penelitian tentang kompatibilitas pemikiran politik Islam, yang berasal dari periode klasik dan pertengahan yang selama ini mempengaruhi politik Islam di Indonesia, dengan konteks Indonesia. Pemikiran Imam Al-Mawardi (hidup di abad ke-12) dan Taqiyuddin al-Nabhani (hidup di abad ke-20) patut disebut dalam hal ini. Pemikiran politik Islam Al-Mawardi menjadi rujukan penganut Sunni dan madzhab Syafii yang di Indonesia merupakan mayoritas. Sedangkan pemikiran politik Islam al-Nabhani menjadi pedoman dari gerakan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang pengikutnya tidak sedikit di Indonesia. Artikel ini menginvestigasi tentang pemikiran Imam Al-Mawardi dan Taqiyudin al-Nabhani terkait relasi agama (Islam) dan negara, perbedaan pemikiran mereka, dan kompatibilitas kedua pemikiran politik Islam tersebut di Indonesia. Studi ini menggunakan kajian pustaka yang mana sumber data primernya adalah kitab (buku) yang ditulis oleh kedua pemikir Islam tersebut yaitu Al-Ahkam al-Sulthaniyah karya Al-Mawardi dan Ad-Daulah al-Islamiyah karya al-Nabhani. Dengan menggunakan qualitative content analysis (analisis isi kualitatif) data dikumpulkan dan dianalisa. Artikel ini menyimpulkan bahwa pemikiran politik Al-Mawardi telah diadopsi oleh mayoritas kaum Sunni di Indonesia dengan adaptasi atau penyesuaian dengan konteks Indonesia, sehingga kompatibel dengan konsep negara modern Indonesia. Sedangkan pemikiran al-Nabhani, yang tumbuh dalam semangat perlawanan terhadap kolonialisme dan dominasi kebudayaan Barat (Eropa Barat), diadopsi dan dikampanyekan oleh gerakan HTI di Indonesia tanpa penyesuaian dengan konteks lokal. Hal ini menyebabkan pemikiran al-Nabhani mengalami benturan dengan konsep negara modern Indonesia.

Referensi

Aji, T. S., Karim, A., Hori, M., Maryati, S., Nurkholis, Sudin, M., Surono, Jakaria, Irfan, A., & Nurjannah, W. (2020). “The Concept of Togetherness and its Implications for the Unity of the Society: Study of Elucidation by Quthb.” International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(08), pp. 13800–13808. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I8/PR28136.
Al-Mawardi. (2006). Al-Ahkam Al-Sultaniyya. Cairo: Dar al-Hadits.
Al-Nabhani, Taqiyudin. (2002). Al-Dawlah Al-Islamiyyah. Beirut: Dar Al-Ummah.
Asari, Hasan. (2019). “Ulama Training and Modernizing Al-Washliyah Madrasah”, Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, 3(2), pp. 149-175.
Assyaukanie, Luthfi. (2009). Islam and the Secular State in Indonesia. Singapore: ISEAS.
Ayoob, Mohammed. (2008). The Many Faces of Political Islam: Religion and Politics in the Muslim World. The United State of America: The Michigan University Press.
Azra, Azyumardi. (2012). “Revitalisasi Islam Politik dan Islam Kultural di Indonesia.” Indo-Islamika, 1(2), pp. 233-244.
Baswedan, Anies Rasyid. (2004). “Political Islam in Indonesia: Present and Future Trajectory.” Asian Survey, 44(5), pp. 669-690.
Basya, Muhammad Hilali. (2016). Islam, Secularity and the State in Post-New Order Indonesia: Tensions between Neo-Modernist and Revivalist Leaderships in the Muhammadiyah, 1998-2005. Unpublished doctoral thesis, Leeds: University of Leeds-UK.
Basya, Muhammad Hilali. (2011). Muhammadiyah Scholars and Democratic Transition: Response on Radical Islam Movements in Post-New Order Indonesia. Germany: VDM.
Bellah, Robert N. (1976). “Islamic Traditions and Problems of Modernization”, in Robert N. Bellah (ed), Beyond Belief. New York: Harper & Row.
Black, Antoni. (2011). The History of Islamic Political Thought: From the Prophet to the Present. 2nd edition, Edinburgh: Edinburgh University Press.
Bryman, Alan. (2009). Social Research Methods. Third edition. Oxford: Oxford University Press.
Crone, Patricia., Hinds, Martin. (2003). God’s Caliph: Religious Authority in the First Centuries of Islam. London: Cambridge University Press.
Djalal, Abdul. (2020). “Islam Moderat dan Islam Radikal dalam Perspektif Generasi Milenial Kota Surabaya.” Hayula, 4(2), pp. 203-228.
Effendy, Bahtiar. (2009). Islam and the State in Indonesia. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS).
Fatoni, Muhammad Sulton. (2017). “Tiga Kekhilafan HTI atas an-Nabhani.” Nuonline, diakses pada 15 Juli 2020 di https://www.nu.or.id/post/read/78210/tiga-kekhilafan-hti-atas-an-nabhani.
Haddad, Wadi Zatoan. (1996). “Ahl al-dhimma in an Islamic State: the teaching of Abu al-Hasan al-Mawardi’s Al-Ahkām al-Sultaniyya”, journal of Islam and Christian–Muslim Relations, 7(2), pp. 169-180.
Hamid, Shadi. (2011). “The rise of the Islamists.” Foreign Affairs, 90(3).
Karim, A., Purnomo, H., Fikriyah, F., & Kardiyati, E. N. (2020). A charismatic relationship: How a Kyai’s charismatic leadership and society’s compliance are constructed? Journal of Indonesian Economy and Business, 35(2), pp. 129–143. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jieb.54705.
Lewis, Bernard. (1988). The Political Language of Islam. Chicago: The University of Chicago Press.
Lewis, Bernard. (2002). What Went Wrong? New York: Oxford University Press.
Machmudi, Yon. (2013). Islamizing Indonesia: the Rise of Jamaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party. Canberra: The Australian National University.
Maksum, Ali. (2017). “Discourses on Islam and Democracy in Indonesia: A Study on the Intellectual Debate between Liberal Islam Network (JIL) and Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).” Journal of Indonesian Islam, 11(2), pp. 405-422.
Martin, Richard., Woodward, Mark., Atmaja, Dwi S. (2003). Defenders of Reason in Islam: Mu’tazilism from Medieval School to Modern Symbol. Oxford: One World Publication.
Nasution, Ismail Fahmi Arrauf., Miswari., Sabaruddin. (2019). “Preserving Identity through Modernity: Dayah al-Aziziyah and Its Negotiations with Modernity in Aceh.” Hayula, 3(2), pp. 211-232.
Rahimah, Rt Bai. (2019) “Persepsi Santri tentang Moderasi Islam dan Wawasan Kebangsaan.” Hayula, 3(2), pp. 139-156.
Sabri, Muhammad., Ikhsan, Muh., Wekke, Ismail Suardi. (2018). “Religious and fundamentalism sympthom: Case study of Hizbut-Tahrir Indonesia.” Journal of Engineering and Applied Sciences, 13(6), pp. 5373-5378.
Zulkarnain, Fisher. (2020). “The Political Thought and Movement of Hizbut Tahrir of Indonesia (HTI),” in Journal of Critical Reviews, 7(1), pp. 478-482.

Diterbitkan

2021-07-30

Cara Mengutip

Rohman , F. ., Basya, M. H., & Sopa, S. (2021). Islam and State: A Study on Al-Mawardi and An-Nabhani’s thought and its Compatibility in Indonesian Context . Hayula: Jurnal Indonesia Studi Islam Multi-Disiplin, 5(2), 243–260. https://doi.org/10.21009/005.02.06

Artikel Serupa

<< < 5 6 7 8 9 10 11 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.