RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR TENAGA HYBRID

Authors

  • I Wayan Sugita Universitas Negeri Jakarta
  • Fikri Firmansah Universitas Negeri Jakarta
  • Rakhmat Sobirin Universitas Negeri Jakarta
  • Muhammad Raihan Ardianto Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/JKEM.6.1.6

Keywords:

Rancang Bangun, Mesin Penetas Telur, Tenaga Hybrid

Abstract

Mesin penetas telur pada umumnya hanya menggunakan satu sumber energi yaitu energi listrik dari PLN. Dalam penelitian ini dibuat mesin penetas telur menggunakan dua sumber energi yaitu tenaga listrik PLN pada waktu malam hari dan tenaga panas matahari pada waktu siang hari. Kapsitas dari mesin penetas yang dibuat adalah 100 butir telur. Dalam proses rancang bangun mesin penetas telur dengan sumber energi hybrid mempunyai beberapa tahap yaitu diawali dengan tahap pembuatan sketsa gambar sederhana, gambar kerja, perhitungan sumber panasnya, proses pembuatan, instalasi kelistrikannya, serta uji coba kestabilan temperatur. Dari hasil pengujian Mesin Penetas Telur Tenaga Hybrid ini, suhu stabil antara 37°-38°C dengan daya yang digunakan sebesar 20 watt.

References

1. https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/950/rata-rata-konsumsi-per-kapita-seminggu-beberapa-macam-bahan-makanan-penting-2007-2017.html diunduh tanggal 06 Oktober 2019
2. Muryanto, S., Yuwono, D. M., & Dirdjopranoto, W. (1994). Optimalisasi produksi telur ayam buras melalui perbaikan pakan dan tata laksana pemeliharaan. J Ilmu Penelitian Ternak Klepu, 1, 9-14.
3. Paimin, Farry. 2000. Membuat Dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya. Jakarta.
4. Suprijatna, E., Umiyati A., dan Ruhyat K. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Halaman 94. Penebar Swadaya. Jakarta.
5. Rusdin, M., & Aku, A. S. (2014). Daya tetas dan lama menetas telur ayam tolaki pada mesin tetas dengan sumber panas yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 1(1), 32-44.
6. Kartasudjana, R., 2001. Penetasan Telur. Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK. direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
7. Ramli, M. B., Lim, H. P., Wahab, M. S., & Zin, M. F. M. (2015). Egg hatching incubator using conveyor rotation system. Procedia Manufacturing, 2, 527-531.
8. Nurhadi, I., & Puspita, E. (2009). Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8 Menggunakan Sensor SHT11. Eepis final project.
9. Meijerhof, R. 2009. Incubation principles: What does the embryo expect from us? Pages 106–111 in Proc. 20th Australian Poultry Science Symp.
10. Ningtyas, M. S., Ismoyowati, I., & Sulistyawan, I. H. (2013). Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Tetas Dan Hasil Tetas Telur Itik (Anas Plathyrinchos)(The Effect Of Temperature On Hatchability And Egg Hatching Yield Duck (Anas platyrinchos)). Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(1).
11. Elsayed, N.A.M, Allan E.E., Amina S.E., dan Effet Y.Hassan. 2009. New Suggested Schemes for Incubation Temperature and Their Effect on Embryonic Development and hatching Power. Poultry Science, 3(1) : 19-29.
12. Suprapto, Tjahjono, A., Sunarno, E. (2010). Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler dengan Fuzzy Logic Controller (Software). Dipetik 6 Oktober 2019, dari http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8175-7306030054_paper.pdf

Downloads

Published

2019-04-15

How to Cite

[1]
I Wayan Sugita, Fikri Firmansah, Rakhmat Sobirin, and Muhammad Raihan Ardianto, “RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR TENAGA HYBRID”, J. Konversi Energi dan Manufaktur, vol. 6, no. 1, pp. 30–36, Apr. 2019.

Issue

Section

Articles