PELATIHAN PENANGGULANGAN LONGSOR LAHAN DAN PENGELOLAAN MENUJU EKOWISATA BERKELANJUTAN TAMAN LENTENG AGUNG PINGKAL JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN
Keywords:
Ecotourism, Lenteng Agung Pingkal Park, Tourism managementAbstract
Abstract
Jakarta is one of Southeast Asia's largest metropolitan areas. The population density will affect spatial planning, particularly settlements and open areas. Good environmental quality can bring social and psychological benefits to the city's officers and administrators, as well as contribute to the city's long-term viability. The Lenteng Agung Pingkal Park is one of tourist destinations in Jakarta. It lies on the riparian zone—a transitional area between rivers and land. Taman Lenteng Agung Pingkal, which is directly next to settlements, has dangerous landslide-prone areas if the employee and management teams lack the knowledge and skills to manage landslides. In addition to the problem of landslides, tourism activities in this region are not sustainable and have negative impacts. Therefore, the purpose of this activity is to empower the employee and management teams of Lenteng Agung Pingkal Park in the development of ecotourism towards sustainability, so that the park's sustainability may be maintained. The implementation technique consists of giving park employee and management teams with training in landslide management and ecotourism management.
Abstrak
Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara. Jumlah penduduk yang padat akan mempengaruhi perubahan tata ruang, khususnya permukiman dan ruang terbuka. Kualitas lingkungan yang baik dapat memberikan manfaat sosial dan psikologis kepada petugas dan pengelolanya, serta keberlanjutan dari kota itu sendiri. Salah satu tempat wisata yang ada di Jakarta adalah Taman Lenteng Agung Pingkal, taman ini berada di zona riparian—daerah transisi antara sungai dan daratan. Taman Lenteng Agung Pingkal yang berbatasan langsung dengan permukiman ternyata memiliki titik-titik rawan longsor lahan yang membahayakan jika masyarakat dan pengelola tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan penanganan longsor lahan. Selain permasalahan longsor lahan, kegiatan pariwisata yang dilakukan di wilayah ini belum berkelanjutan dan berdampak negatif. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan pengelola dan petugas Taman Lenteng Agung Pingkal dalam pengembangan wisata alam menuju ekowisata yang berkelanjutan, sehingga kelestariannya terjaga. Metode pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada petugas dan pengelola taman mengenai penanggulangan longsor lahan dan pelatihan pengelolaan ekowisata.