ENKAPSULASI PEWARNA ALAM UNTUK MENINGKATKAN EFFISIENSI WAKTU DAN KUALITAS BATIK DI RUMAH BATIK PALBATU
Keywords:
natural dyes, extraction, encapsulation, chitosan, nano materials, pewarna alam, ekstraksi, enkapsulasi, kitosan, nano materialAbstract
Abstract One of the policies used by Rumah Batik Palbatu is to use natural dyes as batik dyes. Unfortunately, the coloring process needs to be repeated 8-10 times, so it takes a long time and produces a lot of waste water. To speed up the coloring process and reduce the volume of natural dyes, natural dyes are modified to reduce the particle size to nanometer sizes. This activity aims to facilitate partners to be able to make natural dyes in the form of nano with encapsulation techniques through training and mentoring. Service activities are carried out through 2 methods, namely counseling on extracting dyes from natural materials and training on modifying natural dyes using encapsulation techniques. The training began with a demonstration by the PKM UNJ team, then continued with independent practice by the participants while accompanied by the team. From the evaluation results, the batik making group's knowledge about extracting dyes from natural materials was successfully improved. Members of the batik making group have become more skilled in making extracts from various natural materials and modifying the size of natural dye extracts to nanometer size. Increasing the knowledge and skills of batik making group members can be used as a way to develop their business both in the fields of production and sales.Keywords: natural dyes; extraction; encapsulation; chitosan; nano materials Abstrak
Rumah Batik Palbatu merupakan badan usaha yang memproduksi batik dengan konsep kontemporer nasional. Untuk ikut serta mendukung kebijakan pemerintah dalam hal menjaga lingkungan, Rumah Batik Palbatu menggunakan pewarna alam sebagai bahan pewarna batik. Proses pewarnaan dilakukan berulang-ulang yaitu 8-10 kali, sehingga memerlukan waktu yang lama. Proses yang memakan waktu lama tidak sebanding dengan hasil kain batiknya, karena hasil kain batik mudah luntur. Untuk mempersingkat proses pewarnaan dan mencegah kelunturan warna, pewarna alam yang digunakan dimodifikasi dengan teknik enkapsulasi. Teknik enkapsulasi ini dapat meningkatkan luas permukaan serta mempekecil ukuran partikel pewarna alam dalam satuan nanometer sehingga dapat meningkatkan kestabilan warna. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memfasilitasi mitra agar mampu membuat pewarna alam dalam bentuk nano dengan teknik enkapsulasi melalui pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui 2 metode yaitu penyuluhan tentang ekstraksi pewarna dari bahan alam dan pelatihan modifikasi pewarna alam dengan teknik enkapsulasi. Pelatihan diawali dengan demonstrasi oleh tim PKM UNJ kemudian dilanjutkan dengan praktik secara mandiri oleh peserta sambil didampingi oleh tim. Dari hasil evaluasi, pengetahuan kelompok pembatik tentang ekstraksi pewarna dari bahan alam berhasil ditingkatkan. Anggota kelompok pembatik menjadi lebih terampil dalam membuat ekstrak dari berbagai bahan alam dan memodifikasi ukuran ekstrak pewarna alam menjadi ukuran nanometer. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari anggota kelompok pembatik dapat digunakan sebagai cara untuk melakukan pengembangan dalam usahanya baik dalam bidang produksi maupun penjualanya.
Kata Kunci: pewarna alam; ekstraksi; enkapsulasi; kitosan; nano material
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Erdawati Bayazid, Riskia Chandra Widianti, Sarina Hanifah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.