Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Perspektif Islam dan Adat Minangkabau

Authors

  • Universitas Negeri Jakarta
  • UIN Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/003.1.04

Keywords:

Position and role of women, adat minangkabau, Islamic perspective

Abstract

Artikel ini mengkaji bagaimana kedudukan dan peran perempuan Minangkabau berdasarkan adatnya dan Islam dalam hal: 1) waris; 2) pengambil keputusan dalam keluarga; 3) dalam mengurus anak-anak dan 4) di dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Melalui pendekatan analisis kualitatif dengan metode menganalisis data QDA didapatkan jawaban hasil kajian sebagai berikut: 1) perempuan di dalam Islam mendapatkan warisan separuh dari bagian anak laki-laki, sedangkan di dalam adat Minangkabau perempuan mendapatkan warisan dari harta pusaka nenek-moyang selain warisan dari harta kedua orang tuanya; 2) di dalam Islam perempuan dapat berperan di dalam pengambil keputusan dalam keluarga, sedangkan menurut adat Minangkabau pengambil keputusan dalam keluarga adalah perempuan; 3) di dalam Islam peran seorang ibu sangat besar dalam mendidik anak-anaknya, sedangkan menurut adat Minangkabau peran ibu sangat mutlak bahkan peran ayah dapat dikatakan hampir tidak ada; dan 4) di dalam Islam dimungkinkan perempuan berperan dalam sosial politik tanpa melupakan perannya di dalam keluarga, sedangkan di dalam adat Minangkabau Bundo Kanduang yang berperan sebagai aktor intelektual di dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

 

References

‘Abd al-Mu’thi, F. F. (2010.). Nisa fi al-Hayat al-Anbiya (terj). Jakarta: Zaman.
Abdullah, T. (1993). Kilasan Sejarah Pergerakan Wanita Islam di Indonesia, dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: INIS.
Amar, S. (2017). Perjuangan Gender dalam Kajian Sejarah Wanita Indonesia Pada Abad XIX. Fajar Historia, 105-119.
Anwar, C. (1997). Hukum Adat Indonesia Meninjau Hukum Adat Minangkabau . Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Debevec, L. (2015.). Setting the Record Straight: Matrilineal Does Not Equal Matriarchal. Retrieved from , https://wle.cgiar.org/thrive/2015/10/15/setting-record-straight-matrilineal-does-not-equal-matriarchal
(1995). The Encyclopedia of Religion. In M. Eliade. New York: Simon dan Schuster.
Erianjoni. (n.d.). Pergeseran Citra Wanita Minangkabau: dari Konsepsi Ideal-Tradisional ke Realitas .
Hamka. (1984). Islam dan adat Minangkabau. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Idris, N. (2012). Kedudukan Perempuan dan Aktualisasi Politik dalam Masyarakat Matrilinial Minangkabau. http://journal.unair.ac.id/downloadfull/MKP4480-0b9a73df4efullabstract.pdf.
Indomo, H. D. (1984). Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas.
Indonesia, P. R. (n.d.). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Indonesia, P. R. (n.d.). Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1963 Perihal Gagasan menganggap Burgerlijk Wetboek tidak sebagai Undang-undang .
Indonesia, P. R. (n.d.). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Irawaty, & Diyantari. (2017, July 31). Inheritance Laws in Indonesia. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, https://doi.org/https://doi.org/10.21009/hayula.001.2.05, 1(2), 225.
Kuntowijoyo. (1993). Arah Pengembangan Organisasi Wanita Islam Indonesia, dalam Wanita Islam Indonesia dalam Kajian Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: INIS.
Mutahthahari, M. (1987). Nizam Huquq al-Mar’ah fi al-Islam. Teheran: Sachar.
O’Leary, Z. (2010). The Essential Guide to Doing Your Research Project. London: Sage.
Pandiangan, L. V. (2017). Perempuan Politisi Minangkabau Dalam Dunia Politik: Studi Tentang Alasan Perempuan Memaknai Politik. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpm700e6419dffull.pdf.
Pribadi, A. d. (2002). Post Islam Liberal. Jakarta: Gugus Press.
Samad, S. A. (2016). Peran Perempuan Dalam Perkembangan Pendidikan Islam di Aceh (Kajian Terhadap Kontribusi Wanita dalam Tinjauan Sejarah. Jurnal Al-Maiyyah, 9(2).
Samosir, D. (2013). Hukum Adat Indonesia: Eksistensi dalam Dinamika Perkembangan Hukum di Indonesia. Bandung: CV. Nuansa Aulia.
Samry, W., & Omar, R. (2012, December). Gagasan dan Aktiviti Wartawan Wanita Minangkabau pada Masa Kolonial Belanda,. Jebat: malaysian Journal of History, Politics and Strategy,, 39, 29.
Syihab, M. Q. (1993). Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Umar, N. (2001 ). Argumen Keseteraan Jender; Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina.
Yanti, Y. (2005). Peran dan Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Minangkabau. Retrieved from , https://bunghatta.ac.id/artikel-107-peran-dan-kedudukan-perempuan-dalam-kebudayaan-minangkabau.html.
Zakia, R. (2011). Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Adat Minangkabau. Jurnal Ilmiah Kajian Gender, http://kafaah.org/index.php/kafaah/article/view/39/23, 1(1).

Downloads

Published

2019-01-30

How to Cite

Irawaty, & Zakiya. (2019). Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Perspektif Islam dan Adat Minangkabau. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 3(1), 59–76. https://doi.org/10.21009/003.1.04